Dadan menyatakan, penyajian menu MBG selama bulan puasa bisa disesuaikan dengan daerah sasaran. Misalnya, pada daerah yang mayoritas siswanya berpuasa, MBG bisa ditambah menu takjil seperti kurma. “Untuk daÂerah yang mayoritas tidak puasa, mungkin tidak perlu ada takjil. Cukup menu biasa saja,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan kasus makanan belum matang di Nusa Tenggara Timur yang viral di media sosial. Dadan memastikan, kasus tersebut terjadi di satuan pelayanan pemeÂnuhan gizi (SPPG) baru.
Dari penelusuran, petugas SPPG itu belum terbiasa memasak dalam jumlah besar. ’’Memasak daÂlam jumlah besar memang butuh adaptasi. Bisa masak di rumah untuk 10 orang belum tentu bisa masak untuk 150 orang,’’ tuturnya. (jpg)
