SOLOK, METRO – Kabupaten Solok kembali menggelar Festival Lima Danau. Kegiatan itu selain sebagai rangkaian acara memperingati ulang tahun Kabupaten Solok ke-106, juga merupakan cara untuk memperkenankan potensi daerah.
Diharapkan kegiatan tersebut mampu menjadi momen besar untuk mewujudkan tekad menjadi ikon pariwisata baru di Sumatera Barat. Seperti diungkapkan Bupati Solok, Gusmal kegiatan ini diyakini akan mampu menjawab tantangan agar masyarakat dapat merasakan dan memeriahkan HUT Kabupaten Solok yang selama ini hanya dirasakan oleh segelintir orang saja.
“Melalui Festival 5 Danau ini diharapkan dapat menjadi momen dimana pariwisata sebagai sektor prioritas di Kabupaten Solok. Pelaksanaan iven ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut Pemkab Solok dalam percepatan pengembangan kepariwisataan daerah yang mensinergikan nilai-nilai budaya lokal dan seluruh stakeholder,” ujarnya.
Gusmal juga menegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan budaya dan citra pariwisata untuk menunjang pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Solok. Begitu juga untuk mendorong kebangkitan UMKM dan ajang bagi pihak swasta untuk mempromosikan produknya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Yandra Prasat menyebutkan, acara utama pada HUT Kabupaten Solok ke-106 dipusatkan di Taman Hutan Kota Wisata (THKW) Arosuka. Kegiatan Festival Lima Danau sendiri akan digelar selama lima hari dari 25 Maret sampai 30 Maret 2019. “Dalam kegiatan itu ada festival randai, penampilan kesenian dari daerah tetangga seperti Kota Solok, Sawahlunto, Solok Selatan dan Limapuluh Kota di acara hiburan malam di THKW,” ujarnya.
Kemudian pihaknya juga mengadakan lomba Indang yang diikuti utusan-utusan nagari dan lomba kuliner khas Kabupaten Solok untuk memeriahkan acara di THKW pada 25-26 Maret 2019. Kemudian juga ada lomba layang-layang di Salayo yang akan diiukuti berbagai nagari di Solok.
“Untuk kegiatan yang berbasis budaya yang menjadi ujung tombak dinas pariwisata, juga digelar iven turun ke sawah di Paninggahan sebagai bentuk promosi Kampung Budaya 2019, dan memperlihatkan prosesi batanam (bertanam), prosesi maantaan (mengantarkan) nasi ke sawah,” tukasnya.
Kemudian ia menjelaskan, dari sisi seni tradisi ada penampilan kesenian musik talempong dengan melibatkan 50 orang tim kesenian. lomba silek tradisional (balunau) menangkap ikan dan belut serta makan bersama. Tahun 2019 ini Kabupaten Solok akan menampilkan hal berbeda, tiga nagari Kampung Wisata Budaya ditunjuk sebagai venue Festival 5D. Dengan harapan pariwisata edukatif perihal kebudayaan Kabupaten Solok semakin dikenal masyarakat luas.
“Festival 5D ini bertujuan untuk menjaga kelestarian terhadap nilai-nilai seni budaya yang ada. Serta berupaya untuk meningkatkan minat wisatawan mengunjungi objek wisata yang sudah ada dan semoga dengan adanya iven seperti ini banyak investor berdatangan untuk mengembangkannya,” jelasnya. (vko)