“Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi olahraga, Indonesia siap bersaing di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa,” tandas Deri Asta.
Ketua Umum Perkumpulan Pemanah Berkuda (Perdana) Indonesia Bandiono mengungkapkan, pihaknya turut menginisiasi Horseback Archery sebagai olahraga prestasi di bawah payung PP PORDASI. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi olahraga, sangat penting untuk memajukan HBA di Indonesia.
“Horseback Archery bukan hanya olahraga, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan,” ujar Bandiono.
Ketua Pengprov PORDASI Bali I Wayan Gede Suadnyana menambahkan, berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut kejuaraan ini.
“Rencananya, venue event akan digelar di Biaung. Kami masih menunggu persetujuan dari PP PORDASI untuk memastikan kelayakan lokasi,” ungkap I Wayan Gede Suadnyana.
Gede Suadnyana menegaskan bahwa ini adalah momentum penting bagi Bali untuk menjadi tuan rumah event olahraga berkuda bertaraf internasional di masa depan. Bali dipilih sebagai lokasi kejuaraan karena potensinya yang besar dalam bidang olahraga dan pariwisata, PP PORDASI telah memilih Bali sebagai lokasi untuk beberapa seri kejuaraan, mulai dari seri 1 dan 2.
Horseback Archery adalah olahraga yang menggabungkan keterampilan memanah dan menunggang kuda. Olahraga ini tidak hanya menguji ketepatan dan kecepatan, tetapi juga membutuhkan harmonisasi antara penunggang dan kuda. Di Indonesia, HBA mulai berkembang sebagai olahraga prestasi dan mendapatkan perhatian dari komunitas internasional. (jpg)




















