BUKITTINGGI, METRO – Guna penyempurnaan draft kebijakan dan peningkatan pemahaman tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) bagi seluruh Pokja PUG dan Anggota Focal Point pada lingkup Pemerintah Kota Bukittinggi, Selasa (26/03) diadakan Sosialisasi dan Advokasi Pengarusutamaan Gender (PUG) itu di Hall Balaikota Bukittinggi. Sosialisasi dan Advokasi dibuka Asisten I Noverdi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB, Tati Yasmarni dalam laporannya mengatakan PUG ini telah tertulis dengan jelas di Nawa Cita Presiden. Karena itu, kepada daerah diwajibkan membuat Nawa Cita PUG daerah agar PUG benar dilaksanakan dan itu dilaporkan ke sekretariat presiden 4 kali setahun.
Menurut Tati Yasmarni dalam rangka pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender (Randa PUG) Tahun 2019, perlu adanya persamaan persepsi dan mengantisipasi terjadinya bias gender di Kota Bukittinggi maka diadakanlah Sosialisasi dan Advokasi Pengarusutamaan Gender hari ini.
“Sosialisasi dan Advokasi ini diikuti Kasubag Perencanaan di lingkungan Pemko Bukittinggi sebagai Focal Point sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000, Lurah se Kota Bukittinggi dan SKPD terkait. Selaku Narasumber yaitu Sekretaris Daerah dan DR. Silvia Hanani, PhD dari STAIN Bukittinggi,”katanya
Sementara Asisten I Noverdi dalam sambutannya mengatakan, Pengarusutamaan Gender (PUG) itu lebih spesifik dibahas didalam Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000. PUG bukan program baru tapi sudah berumur 19 tahun, tapi memang tidak se populer program lain. Yang menjadi titik lemah kita, adalah pemahaman tentang PUG itu sendiri.
“PUG adalah Program yang menjamin keadilan dan kesetaraan antara laki dan perempuan dalam pembangunan baik akses pembangunan maupun pelaku dari pemeran pembangunan dan manfaat pembangunan itu sendiri. Yang dikawal adalah keadilan dan kesetaraan itu,”ujarnya
menurut Noverdi Mengatakan Jika yang belum tersentuh atau yang termarginalkan itu dalah laki-laki maka fokus nya adalah laki-laki. Jika yang termarjinalkan itu perempuan maka konsentrasi nya ada di perempuan. Focal point PUG pada SKPD Propinsi Kabupaten dan Kota adalah dari pejabat yng membidangi perencanaan dan program.
“alam sambutannya mengatakan kegiatan PUG bukan kegiatan baru, dan Bukittinggi telah juga melaksanakannya. Sosialisasi hari ini adalah untuk mengingatkan kembali. Kehadiran Bapak Ibu hari ini menjadi bukti PUG ini penting,” ungkapnya
Dari indeks pembangunan manusia, indeks pembangunan gender sudah nampak Bukittinggi telah berbuat. Seperti keterwakilan perempuan di DPRD sudah ada. Kepala SKPD dan Lurah sudah ada yang dijabat oleh perempuan. Ini sebagai bukti indeks pembangunan gender telah dilaksanakan di Bukittinggi. Sosialisasi hari ini bertujuan untuk lebih meningkatkan tindakan kita berkaitan dengan PUG. (u)