Wawako Jeffry menambahkan sinkronisasi ini tidak hanya memastikan efisiensi anggaran, tetapi juga menghindari tumpang tindih program antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Kita ingin setiap rupiah yang digunakan benar-benar memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” ujarnya menegaskan.
Untuk meningkatkan efisiensi, Wawako Jeffry mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam proses Musrenbang. Menurutnya, teknologi dapat membantu mempercepat pengumpulan data, mempermudah pemantauan progres, serta memastikan transparansi dalam penggunaan anggaran. “Dengan teknologi, kita bisa memastikan bahwa setiap usulan yang masuk dapat diproses secara cepat dan akurat. Ini juga akan membantu kami menghindari pemborosan anggaran dan memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada data yang valid,” kata dia.
Wawako Jeffry juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memaksimalkan efisiensi anggaran. Ia meminta OPD untuk bekerja secara sinergis dan melibatkan elemen masyarakat, termasuk kaum muda, pelaku UMKM, dan komunitas adat, dalam menyusun rencana pembangunan. “Kolaborasi ini penting agar program-program yang dihasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, anggaran yang terbatas dapat digunakan secara lebih tepat sasaran,” katanya.
Wawako Jeffry berharap, dengan penyesuaian Musrenbang pada kondisi keterbatasan anggaran dan arahan efisiensi, pembangunan di Sawahlunto akan semakin transparan, akuntabel, dan berdampak nyata bagi masyarakat. “Ini adalah langkah awal menuju transformasi Sawahlunto sebagai kota yang maju dan sejahtera walau menghadapi tantangan sumber daya yang terbatas,” katanya. (pin)















