Nasaruddin menekankan keberhasilan kebijakan Kemenag tidak hanya diukur dari aspek formalitas saja. Tetapi dari kedekatan ajaran agama dengan umatnya. Baginya toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan kedamaian di masyarakat.
“Jika kita menciptakan ikatan cinta sejak usia dini, maka akan lebih sulit bagi pihak mana pun untuk memecah belah bangsa ini,” ungkapnya.
Dalam forum itu, Nasaruddin juga mengajak para tamu dan peserta acara mendoakan Paus Fransiskus yang sedang sakit. “Saya mengajak untuk mendoakan sekali lagi,” katanya.
Menurut Nasaruddin, Paus Fransiskus adalah Bapak atau Sahabat teladan kemanusiaan. Dia berdoa agar Paus Fransiskus pulih sehat kembali dan bisa bersama-sama memberi pencerahan tentang kemanusiaan.
Sementara itu Rektor Unika Atma Jaya Prof. Yuda Turana, juga menyampaikan hal senada. “Pertemuan ini merupakan sarana untuk membangun satu jembatan penghubung yang berkaitan dengan nilai-nilai universal, baik cinta kasih, perdamaian, dan solidaritas,” katanya.
Momentum ini juga merupakan kesempatan yang sangat istimewa untuk mengedepankan nilai-nilai universal. Nilai yang selama ini menjadi dasar kehidupan bersama. Untuk bmembangun masa depan yang lebih harmonis bagi seluruh masyarakat Indonesia. (jpg)
















