CUACA di kawasan objek wisata pemandian Sungai Bangek, Koto Tangah, Minggu (23/2) pagi, mendung. Gerimis turun tetapi suhu terasa panas. Khawatir, tidak lama lagi hujan bakal turun. Meski begitu, cahaya matahari yang membayang dari balik bukit barisan yang terbentang di bagian timur, seolah memberi secercah harapan. Cuaca pada siang hari bakal bagus, dan kegiatan Parsadaan Siala Sappagul Kota Padang dalam penyambutan bulan suci Ramadhan, kali ini berjalan aman dan lancar.
ERVIN HASIBUAN—PADANG

Begitulah kiranya harapan dan untaian doa dari mereka yang tengah sibuk mempersiapkan kegiatan masak-memasak dari balik rindangnya pepohonan yang tumbuh di pinggiran Sungai Bangek. Sebelumnya, mereka khawatir, kegiatan yang sudah dipersiapkan jauh hari, bisa saja batal jika hujan turun.
Kegiatan penyambutan bulan suci Ramadhan kali ini, sengaja dilaksanakan di daerah objek wisata pemandian Sungai Bangek. Dengan agenda memasak ketupat bersama, bakar ikan dan mendengarkan ceramah agama dari ustad yang sengaja didatangkan, juga ingin menikmati segarnya udara serta keindahan alam perbukitan di sekitaran aliran Sungai Bangek.
Sejak pagi, anggota Parsadaan Siala Sappagul sudah mulai terlihat ramai berdatangan ke lokasi yang tidak jauh dari kampus baru Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Masing-masing datang membawa keluarga, termasuk anak-anak. Berbaur bersama, menjalin silaturahmi dan merajut kebersamaan.
Meski cuaca kurang bersahabat, tak menyurutkan semangat mereka mempersiapkan dan mengerjakan tugas masing-masing. Mulai membuat tungku api, membakar arang tempurung hingga menyiapkan bahan-bahan untuk masakan ketupat.
Berkat harapan dan doa bersama, cuaca pun terus berangsur membaik, sehingga tak mengganggu jalannya kegiatan. Kepulan asap tempurung yang terbakar dari beberapa tungku yang terpasang, mulai membubung tinggi, seolah menutupi langit di lokasi wisata pemandian Sungai Bangek.
Semua terlihat bahagia dan gembira. Ibu-ibu yang membuat ketupat, mereka saling bercanda gurau sambil bekerja. Tak terasa, dengan kebersamaan, semua mudah diselesaikan. Begitu juga kaum bapak-bapak yang sibuk di tungku pembakaran ikan, terlihat sangat semangat.
Di tempat lain, anak-anak pun asyik berkumpul dan bermain di pinggir kolam ikan koi berukuran besar. Terkadang kelucuan mereka, mengundang tawa semua orang. Begitulah kebersamaan ini seolah dapat membangun hubungan emosional yang kuat sesama anggota Parsadaan Siala Sappagul.
