Beberapa isu yang dibahas dalam diskusi ini meliputi pengaruh ideologi transnasional di era digital terhadap Pancasila, dampak kebijakan Donald Trump terhadap kepentingan nasional, program kerja sama BRI-nine dash line dalam membangun konektivitas nasional, serta pengelolaan Sumber Kehidupan Alam (SKA) berbasis lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Sebagai bentuk kesimpulan, para kepala daerah diminta membuat esai strategi pemecahan masalah dari topik yang mereka bahas. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat pemahaman geopolitik, geostrategi, serta dinamika politik global yang telah disampaikan dalam sesi sebelumnya.
Selama diskusi berlangsung, Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Sestama Lemhannas RI Komjen Pol RZ Panca Putra, serta Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Ridho Hermawan, turut menyambangi kelompok-kelompok diskusi untuk mendengar langsung pemikiran dan solusi yang ditawarkan oleh para kepala daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, memberikan apresiasi terhadap diskusi yang berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.
“Antusiasme kepala daerah dalam diskusi yang dipenuhi berbagai perspektif ini menjadi pengayaan bagi satu sama lain. Mereka bisa saling memformulasikan strategi kebijakan yang tak akan didapatkan jika dilakukan melalui Zoom meeting,” ujarnya.
Dengan adanya pembekalan ini, Lemhannas berharap para kepala daerah tidak hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi juga negarawan yang memiliki visi kebangsaan kuat serta mampu merespons tantangan global dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai nasional. (jpg)
















