PADANG, METRO–Dunia usaha sedang tidak baik-baik saja. Kondisi itu menyusul banyak persoalan yang muncul kepermukaan.
“Kami lelah. Berat sekali,” kata Jusmairi, S.E, Bendahara DPP Inkindo Sumbar, di Kantor PWI Sumbar, Jumat (21/2/2025).
Kelelahan itu, kata Ketua DPP Inkindo Sumbar Ketua Ir. H. Afmi Yarsi, MT, IAI, melanjutkan, terkait dengan kondisi ekonomi. Kondisi akan semakin sulit jika pembangunan infrastruktur tidak lagi dilaksanakan, atau berkurang sejalan dengan efisiensi anggaran.
Jauh sebelum situasi tersebut, sebenarnya anggota Inkindo Sumbar sudah dalam kondisi sulit. Ketika berupaya mengembangkan usaha ke luar provinsi, ternyata dibatasi regulasi. Tak bisa langsung menggarap pekerjaan, jika tidak bekerjasama dengan perusahaan di daerah tersebut. Atau, harus membuka kantor di daerah bersangkutan.
“Di sini, kita belum bisa melakukan hal serupa, sebab tidak ada regulasi yang mengaturnya,” kata Afmi Yarsi sembari menyebutkan, kondisi itu menggambarkan bahwa sejauh ini belum ada perlindungan bagi pengusaha lokal di Sumbar terhadap hal demikian.
Terhadap hal tersebut, pengurus DPP Inkindo Sumbar berharap, adanya dukungan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada pengusaha lokal, khususnya yang bergerak di bidang jasa konsultan. Saat ini ada 176 orang anggota Inkindo Sumbar. Mereka memiliki perusahaan dan karyawan, sehingga banyak yang turut menggantungkan kehidupan di dunia jasa konsultan ini.



















