Terlebih kabarnya, ruas tol yang semula akan dibangun arah Bukittinggi juga kabarnya akan diarahkan ke daerah lain.
“Ini tentunya sebuah momen yang sangat tepat, sehingga bagaimana sarana transfortasi tersebut bisa dihidupkan kembali. Sebab, tentunya akan sangat banyak manfaatnya untuk keperluan angkutan orang maupun angkutan barang, termasuk nantinya akan sangat menunjang proses pengangkutan bahan pertanian yang berasal dari daerah Padang Panjang atau dari daerah darek lainnya,” terangnya.
Untuk mengaktifkan jalur kereta api Padang-Bukittinggi tegasnya mungkin bisa saja difirkan jalur baru, seperti halnya melewati terowongan sesuai dengan hasil kajian nantinya.
Butuh Ampang-ampang
Di pihak lain, Ardinal tak luput berharap kiranya pihak PT. KAI bisa melengkapi ampang-ampang kereta di sekitar kawasan Masjid Raya Sicincin dan ruas jalan Sungai Asam, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung. Pasalnya, akibat belum adanya ampang-ampang di kawasan itu terlihat sangat rawan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Bahkan, dalam beberapa kali kejadian musibah kecelakaan yang terjadi di kawasan itu sempat memicu jatuhnya korban jiwa. “Karena seperti diketahui sejak beroperasinya kembali jalur kereta api Kayu Tanam-Kota Padang di dua titik lokasi itu belum juga dilengkapi dengan ampang-ampang sebagai pengaman. Makanya jika hal itu dibiarkan berlarut-larut tentunya dikawatirkan bisa saja menimbulkan terjadinya kecelakaan yang mengundang jatuhnya korban jiwa,” tegasnya. (efa)




















