Benny Utama menilai, pertemuan gubernur dengan seluruh kepala daerah yang baru dilantik merupakan momentum hebat untuk langkah awal. Satukan visi, satukan sudut pandangan melihat daerah, menggali potensi, kemudian bergerak bersama bergandengan tangan.
“Semua harus kreatif pada masa efisiensi ini, semua harus menggunakan skala prioritas dalam membangun daerah. Jika gubernur dan walikota, bupati serta DPRD kompak, dipastikan berapa pun besarnya rencana kerja, akan bisa dilaksanakan,” kata rang Lubuak Sikapiang ini sembari menyebutkan, stabilitas politik daerah berpengaruh terhadap pembangunan daerah. Termasuk membangun komunikasi efektif, apalagi dalam pembangunan di perbatasan wilayah.
Begitu pun kepada masyarakat dan tokoh masyarakat di Sumbar. Pilkada sudah selesai. Benny mengajak agar semua memberikan dukungan kepada kepala daerah yang baru. Perbedaan pilihan adalah hal lumrah.
Di sisi lain, Ia menyebutkan, kalau pun saat Pilkada lalu ada “piring pecah” maka kini saatnya untuk menata diri untuk menjadi lebih baik. Mengurus daerah dan negara perlu dengan hati dan rasa. Pemimpin harus memiliki hati dan rasa senasib sepenanggungan.
“Kalau pun dalam forum-forum tertentu ada perbedaan pendapat dan pandangan, tapi semua hanya karena semangat untuk membangun daerah, tidak diteruskan kepada hal-hal yang merugikan daerah dan masyarakat. Sangat aneh dan tak masuk akal kalau ada gubernur yang tidak bisa berkomunikasi dengan bupati atau walikota, atau walikota dan bupati sulit berkomunikasi dengan gubernur,” katanya sembari berharap agar hal tersebut tidak terjadi di Sumbar.
Begitu pun, kata Benny, kepala daerah jangan pula mengabaikan legislatif dan lembaga lain. Pada Undang Undang Pemerintahan Daerah jelas-jelas disebutkan bahwa pemerintah adalah bupati bersama DPRD. *




















