“Angin kencang yang berlangsung selama tiga bulan membuat banyak nelayan tidak bisa melaut. Akibatnya, stok ikan berkurang drastis,” jelasnya.
Dampak penurunan produksi ikan nelayan dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Padang, yang kini harus mengandalkan pasokan ikan dari daerah tetangga seperti Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).
Dengan stok yang terbatas, harga ikan di pasaran pun mulai mengalami kenaikan. Sebagai solusi, Pemko Padang melalui dana aspirasi anggota DPRD memberikan bantuan alat tangkap bagi nelayan.
Namun, menurut Alfiadi, bantuan ini belum cukup untuk mengatasi permasalahan utama. “Yang sebenarnya dibutuhkan nelayan saat ini adalah kapal modern yang bisa menjangkau laut lebih dalam, bukan hanya alat tangkap saja,” tegasnya.
Tanpa peningkatan fasilitas dan teknologi, produksi perikanan Kota Padang dikhawatirkan akan terus merosot dan semakin berdampak pada kesejahteraan nelayan.
“Penurunan hasil tangkap ikan tentu sangat berdampak terhadap perekonomian nelayan,” pungkas Alfiadi mengkhawatirkan. (brm)
