AGAM, METRO–Menjelang bulan suci Ramadhan, permintaan buah kolang-kaling dari pedagang pengumpul di Kabupaten Agam mengalami lonjakan yang signifikan, baik untuk pasar lokal maupun luar provinsi.
Kolang-kaling, yang sering digunakan dalam hidangan seperti kolak pisang dan es buah, menjadi salah satu bahan penting yang dicari masyarakat untuk kebutuhan berbuka puasa.
Novi Rahman (45), salah seorang pedagang pengumpul kolang-kaling di Lubuk Basung, mengatakan bahwa permintaan buah kolang-kaling dari luar provinsi seperti Jambi, Riau, Bengkulu, dan Pulau Jawa meningkat drastis menjelang Ramadhan.
“Saat ini, permintaan sudah mencapai lima ton, dan diperkirakan akan naik hingga 10 ton per pengiriman selama Ramadhan,” ungkap Novi.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, Novi harus membeli buah kolang-kaling dari masyarakat di Agam dan beberapa kabupaten di Sumatera Barat. Produksi buah kolang-kaling yang dimilikinya hanya mampu mencapai satu hingga tiga ton per minggu dengan bantuan sepuluh pekerja.
“Karena jumlah produksi terbatas, saya terpaksa membeli dari warga lain untuk mencukupi permintaan,” katanya.
