PADANG, METRO – Selama lima hari berada di Christchurch, Selandia Baru, untuk menjenguk langsung Zulfirman Syah (41) dan anaknya Overeos Oemar Syah (2) yang menjadi korban penembakan teroris, pihak keluarga yang difasilitasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali ke tanah air, Rabu (27/3). Saat ini, kondisi kedua korban sudah sangat membaik.
Bahkan, Zulfirman Syah kini sudah bisa berjalan meskipun masih menjalani perawanan di Christchurch Public Hospital. Direncanakan, Jumat (29/3), korban sudah bisa pulang ke rumah dan menjalani pengobatan rawat jalan. Begitu juga dengan anaknya, sudah sangat ceria dan bisa berlari.
Tim Global Humanitity Respons ACT, Sucita Pri Ramadinda yang ikut mendampingi keluarga ke Selandia Baru mengatakan, selama proses keberangkatan, hingga kepulangan, semua tidak ada terkendala dan lancar. Selama di sana, juga dibantu oleh pihak KBRI.
”Selama disana tidak ada kendala. penginapan, dan kunjungan ke rumah sakit tidak ada hambatan. Memang, saya juga sudah melihat langsung kedua korban kondisinya sangat baik. Saya juga mengunjungi lokasi tragedi penembakan teroris itu. Kehadiran kami juga diterima baik oleh pemerintah disana,” ungkap Sucita.
Kakak korban, Yulierma mengatakan, dia mewakili keluarga besar mengucapkan terima kasih Tim ACT dan semua masyarakat yang telah mendoakan Zulfirmansyah dan anaknya, yang saat ini sudah membaik. Saat berada di sana, keluarga menginap di rumah seorang WNI, dan selama disana setiap hari mengunjungi Zulfirmansyah ke rumah sakit.
”Saat bertemu, ada rasa haru yang luar biasa, dari kami beradik-kakak, memeluk, dan mencium keningnya. Zul mengatakan kepada kita, uda uni tidak usah menangis, ini ujian dari Allah. Tapi ini juga berkah dan nikmat sehingga kita bisa bertemu,” kata Yulierma.
Yulierma menjelaskan, selama bertemu dengan Zulfirman Syah, dia hanya bercerita guyonan waktu kecil untuk menghibur, sehingga bisa bangkit dan segera pulih kembali. Saat bertemu, Zul sangat bahagia. Sedangkan dengan Rous, hanya bisa bertemu selama 1 jam, mengingat di rumah sakit itu privasi sangat terjaga.
”Alhamdulillah, Zul masih kuat, kondisinya memang agak kurus. Saat datang masih terbaring. Hari kedua, saya buatkan nasi goreng dan bakwan. Hari ketiga berkunjung lagi, dia sudah mulai duduk dan berbicara. Hari keempat, saat mau pulang, sudah mulai bisa berjalan,” ungkap Yulierma.
Yulierma menjelaskan, keluarga besar sangat bersyukur Zulfirman Syah sudah 80 persen pulih dan sudah bisa menjalani berobat jalan di rumah. Bahkan, ia sempat mengajak Zul dibawa ke Indonesia, namun ditolak. Karena perawatan disana lebih baik dan negara sana juga bersedia untuk merawat sampai benar sembuh.
”Bahkan, visa Zulfirman diperpanjang dan menjadi tamu istimewa di negara itu serta dijamin keselamatan sampai pulih. Pelayanan yang diberikan oleh negara sana sangat baik dan maksimal. Dari berangkat sampai pulang, kami diberikan fasilitas dan didampingi dengan sangat baik oleh ACT,” ungkap Yulierma.
Abang korban, Hendra mengatakan terima kasih kepada ACT, sehingga selama keberangkatan hingga pulang diberikan fasilitas dengan sangat baik sekali. Saat akan pulang, kondisi Zulfirman Syah sudah bisa berjalan sendiri ke lura dari ruang perawatan untuk melakukan treatmen.
Hendra menuturkan ia juga sudah datang langsung ke Masjid Linwood, tempat Zul dan anaknya bersama dengan jamaah lainnya ditembak oleh teroris. Ia juga sempat menunaikan shalat disana sambil menahan haru, membayangkan bagaimana tragedi penembakan oleh teroris itu.
“Saya sangat merasakan hawa-hawa saat terjadi penembakan itu. Saya perhatikan persis dimana posisi Zul dengan anaknya. Saat ini masjid itu sudah kembali digunakan untuk shalat, dan memang sudah tidak ada lagi bekas penembakan,” ujar Hendra.
Hendra menuturkan, respon masyarakat disana juga sangat luar biasa. Proses pemulihan Zul akan memakan waktu lama dan panjang, dan ia memohon agar Zul dan anaknya bisa kembali seperti sedia kala, dan semoga semakin menguatkan umat muslim.
”Rumah sakitnya sangat bertanggung jawab. Kalau mau pulang mereka survei dulu ke rumah, layak apa tidak rawat jalan di rumah. Pelayanan, teknologi, dokter maupun perawatnya sangat bagus sekali. Masyarakat disana respec dan ramah sekali,” ungkap Hendra.
Branch Manager ACT Sumbar, Zeng Zellf menjelaskan pihaknya juga bersyukur bisa memberangkatkan keluarga Zulfirman Syah ke Selandia Baru. Hal itu, berkat bantuan semua masyarakat Sumbar. Pasalnya, keluarga bisa bertemu dengan Zulfirman Syah berkat donasi masyarakat yang dititipkan kepada ACT. (rgr)