Sementara harga cabai rawit sendiri tegasnya sepertinya mampu bertahan hingga saat ini, bahkan ada kecenderungan terus meningkat dari hari-hari sebelumnya.
Petani Sambut Gembira
Di pihak lain, menyikapi tingginya harga cabai di pasaran tak urung disambut gembiran oleh sejumlah petani. Seperti diakui Menan dan Darni dua orang petani yang sehari-harinya bergelut dengan budi daya holtikultura, khususnya tanaman cabe.
Menan mengakui, jika sebelumnya dia menjual harga cabai hijau paling tinggi hanya berkisar Rp.30 ribu perkilonya, namun saat ini harganya bahkan bisa mencapai Rp.40 ribu perkilonya. “Sebagai petani tentu kita sangat menyambut baik, apalagi selama ini harga cabai kerapkali jauh dibawah standar yang diharapkan,” terangnya.
Senada dengan itu, Darni petani lainnya mengakui tingginya harga komoditi cabe di pasaran jelas akan sangat menguntungkan bagi mereka selaku petani. “Kalau dapat hendaknya tentu bisa tetap bertahan seperti sekarang, sehingga pendapatan petani bisa ikut meningkat,” terangnya.
Hal itu menurutnya tentunya sangat beralasan, terutama mengingat harga cabai selama ini cenderung tidak sesuai dengan harapan petani, begitu pula mahalnya harga pupuk atau racun untuk pemeliharaan dan perawatan tanaman cabe juga cukup mahal di pasaran. “Jadi kalau harga cabe bisa bertahan seperti sekarang tentu para petani akan merasa senang, karena memang itulah yang mereka harapkan selama ini,” terangnya. (efa)












