“Seminar nasional yang dilaksanakan hari ini memiliki makna yang amat luar biasa, terhadap anak dan perempuan,” katanya.
Dia juga menyinggung bahwa banyak perilaku-perilaku kekerasan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Yang merupakan sebuah tantangan yang luar biasa, sehingga ketahanan di tengah masyarakat harus dilakukan secara komprehensif.
“Tidak ada pilihan lain kecuali kita lakukan secara bersama-sama sesuai dengan fungsi kita masing-masing, sehingga ketahanan sosial kemasyarakatan adalah kunci terhadap menjaga kekerasan perempuan dan anak,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mutmar Yenny Daimis, Sekretaris P2TP2A Limpapeh Rumah Gadang, yang menjadi narasumber mengatakan bahwa adanya kenaikan angka kasus kekerasan dari tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023, baik kekerasan terhadap perempuan maupun terhadap anak.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat dari tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023 walaupun persentasenya sedikitsedikit tapi meningkat, yang paling banyak itu adalah di pelecehan seksual,” katanya.
Katanya, banyak hal yang menyebabkan kasus kekerasan tersebut, seperti kurangnya keimanan masing-masing individu, selain itu faktor ekonomi, serta kesiapan mental dan emosional juga menjadi berpengaruh. (brm)




















