Dijelaskan Chandra, setidaknya enam orang dilaporkan terluka dari kedua belah pihak, yakni tiga orang anggota Satpol-PP yang terkena lemparan batu, dan tiga orang pula dari PKL yang luka lebam terkena rotan. Beberapa korban yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah mendapatkan penolakan, Mako Satpol-PP pun tidak luput dari sasaran amuk oleh para PKL yang dari awal sudah ‘panas’ akibat penertiban tersebut. Mereka berbondong-bondong mendatangi Mako Satpol-PP berniat ingin menyerangnya.
“Memang sempat terjadi kerusuhan, dan kami langsung berkoordinasi dengan Polresta Padang serta instansi terkait,” kata Chandra Eka Putra.
Beruntung, dengan kehadiran Polresta Padang, situasi yang sempat memanas dan disertai aksi lempar batu berhasil diredakan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, AKP M. Yasin, mengungkapkan bahwa pihaknya segera turun ke lokasi setelah menerima informasi tentang kerusuhan di Kantor Satpol-PP Padang. Penanganan cepat dilakukan untuk mencegah kerusuhan meluas dan menyebabkan dampak lebih besar.
“Awalnya, puluhan pedagang kaki lima yang baru saja ditertibkan oleh Satpol-PP di Jalan Permindo mendatangi kantor Satpol-PP dengan cara bergerombol. Sebelumnya, sempat terjadi gesekan antara petugas dan pedagang selama penertiban. Aksi protes ini berlanjut ke Kantor Satpol-PP, memicu kerusuhan kedua,” ungkap AKP M.Yasin
Namun, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke arah atas untuk memecah konsentrasi massa yang tak mau bubar. Setelah upaya tersebut, situasi kembali kondusif dan massa meninggalkan lokasi.
Setelah kejadian, Mako Satpol PP tetap dijaga polisi hingga pukul 03.00 WIB untuk mengantisipasi kejadian susulan. Pada saat yang sama, Kasat Reskrim Polresta Padang mendatangi perkumpulan pedagang di Permindo untuk melakukan komunikasi dan meredakan ketegangan. (brm)
