“Kami sudah memberikan dispensasi tentu kami juga meminta hak kami kepada pelanggan sesuai dengan peraturan yang berlaku bila sudah tiga bulan pemasangan tidak membayar biaya administrasi maka PDAM berhak memutuskan aliran air pelanggan. Di samping hal itu PDAM juga memerlukan biaya operasional perawatan dan perbaikan demi pelayanan yang optimal. Kami memiliki 3000 pelanggan yang melakukan penunggakan,” ucapnya.
Disinggung terkait kebutuhan PDAM Sawahlunto yang mendesak, Julmadizon mengungkapkan keinginannya agar pemerintah daerah memperhatikan kebutuhan PDAM berupa penambahan Pompa untuk daerah Rantih 2 buah, perbaikan pipa di daerah Baru Tajam sepanjang 400 meter, dan juga peabahan satu buah unit mobil tangki.
Bagi dia saat ini hanya fokus pada perbaikan pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang ada, persoalan sumber air tidak sebab sumber air sudah mencukupi untuk Kota Sawahlunto bahkan banjir.
“Kita akan tetap memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap air, sekarang kondisinya 90 persen yang berlangganan air PDAM Sawahlunto sudah merasakan air bersih minimal 3 kali seminggu bahkan ada daerah yang hidup sampai tiap hari. Komitmen dan kerja keras bersama timwork terus kita galakkan agar pelayanan optimal seterusnya,” pungkasnya. (pin)




















