Dalam penguatan tata kelola pemerintahan, kepemimpinan Khairunas dan Yulian Efi telah melakukan upaya untuk meningkatkan disiplin ASN, manajemen ASN, serta kinerja keuangan dan pengawasan melalui digitalisasi. Prestasi yang diperoleh dari upaya ini mulai dari peningkatan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari predikat CC pada tahun 2021 menjadi predikat B pada tahun 2024. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan juga dikantongi selama beberapa tahun berturut-turut dari BPK RI.
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga terus meningkat dan mendapatkan nilai dari 1,21 poin pada tahun 2021 menjadi 2,98 poin pada tahun 2024. Solok Selatan juga berhasil menjadi daerah inovatif pada tahun 2024, yang sebelumnya pada tahun 2021 dikategorikan sebagai daerah kurang inovatif.
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) juga terus meningkat dari 49,73 poin pada tahun 2021 menjadi 80,12 poin pada tahun 2024, sehingga menjadikan Solok Selatan peringkat pertama di Sumatera Barat dan peringkat 15 besar secara nasional. Dalam upaya pembangunan infrastruktur kawasan pertumbuhan yang berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana, pemerintah telah menggelontorkan dana ratusan miliar untuk pengadaan berbagai alat berat dan peningkatan dan preservasi jalan dan jembatan. Pemerintah juga telah mengupayakan pembukaan jalan tembus Solok Selatan ke Dharmasraya melalui jalan Sungai Sungkai-Sungai Rumbai.
Selain itu, juga dilakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur lainnya seperti normalisasi sungai, saluran air bersih, dan pengembangan Kawasan ibu kota. Blank spot di Solok Selatan juga terus menurun dari 39 titik menjadi 18 titik pada tahun 2024. Dari sisi seni, kebudayan, olahraga, dan penanganan permasalahan sosial serta pemberdayaan masyarakat pemerintah menggandeng perusahaan yang ada di kabupaten untuk memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat, begitu juga dengan bantuan sosial dari berbagai sumber lainnya.
Solok Selatan juga telah menggelar 18 even baik tingkat lokal maupun nasional dan membina 150 kelompok sanggar seni dan budaya. “Dari kerja keras tersebut, Alhamdulillah selama empat tahun terakhir, Kabupaten Solok Selatan meraih sebanyak 90 penghargaan tingkat Provinsi, 58 penghargaan nasional,” katanya. (ped/rel)
