Kepala DLH Provinsi Sumbar, Tasliatul Fuadi, menyampaikan apresiasinya atas langkah PT Semen Padang yang terus mendukung program-program berbasis lingkungan. MeÂnurutnya, rumah kompos merupakan solusi nyata untuk mengelola sampah organik yang mencapai 60% dari total komposisi sampah di Sumbar.
“Kompos yang dihasilkan dari rumah kompos ini bukan hanya bermanfaat untuk ketahanan pangan, tetapi juga menjadi bagian dari program pengurangan emisi rumah kaca di sektor persampahan. Kami berharap, nagari-nagari lain di Sumbar bisa menjadikan Nagari Andaleh sebagai contoh pengelolaan sampah yang terintegrasi,” katanya.
Pada kesempatan itu, Fuadi juga menyampaikan bahwa PT Semen Padang jauh sebelumnya sudah berperan aktif dalam kegiatan penghijauan melalui distribusi 1,7 juta bibit kaliandra merah kepada maÂsyaÂrakat. Bibit tersebut digunakan untuk penanaman di lahan marginal dan perhutanan sosial.
Ketua Kelompok Lestari Elok Basamo Saiyo, Erman, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada PT Semen Padang atas bantuan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa rumah kompos yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi pupuk kompos yang terus meningkat. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat untuk mendukung aktivitas kami dalam meproduksi kompos,” katanya.
Selain mengurangi damÂpak sampah, produksi kompos ini juga memberikan kontribusi langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Selain mengurangi dampak sampah, produksi kompos ini juga memberikan kontribusi langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. ApaÂlagi, kompos yang kaÂmi hasilkan sudah memiliki pasar yang luas, mulai dari dinas kehutanan hingga dinas perkebunan di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar,” katanya. (ren/rel)




















