“Karena itu, penanaman nilai-nilai Pancasila dalam konteks ke-Bawaslu-an, sangat penting terus dilakukan. Bagi kami di Bawaslu, integritas merupakan sesuatu yang harus dimiliki dan sebuah keharusan guna menjaga kewibawaan lembaga ini,” jelas Khadafi.
Koordinator Divisi SDM dan Diklat Bawaslu Sumbar Febrian Bartes menyampaikan Pancasila tidak hanya sebagai lambang DNA simbol negara, tapi banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bhinneka Tunggal Ika berbicara soal keragaman.
“Nah, bagi kita di lembaga pengawasan pemilu, maka dapat dijadikan untuk memperkuat solidaritas dan soliditas secara kelembagaan,” ucap Febrian.
Terkait dengan penanaman Pohon Integritas, Febrian mengatakan bahwa pilihan pada pohon Manggis sebagai simbol dari nilai-nilai kejujuran. Pohon Manggis memiliki filosofi yang tidak lain di mulut lain di hati.
“Nilai kejujuran ada dalam filosofi buah Manggis. Berapa jumlah yang tertera di bawahnya, sebanyak itulah jumlah isinya. Tak ada kebohongan, Manggis mengajarkan kejujuran,” ucap Febrian Bartes.
Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamaruddin, SH, MH, dalam laporannya menyampaikan, untuk menjaga demokrasi Indonesia yang adil dan beretika, maka perlu terus dilakukan pembinaan mental dan spiritual sexara be4kala, khususnya di jajaran Bawaslu provinsi dan kabupaten kota di Sumbar, sesuai amanat UU No. 7 Tahun 2017.
“Tujuannya untuk mengaktualisasikan proses dan nilai-nilai demokrasi dalam proses pelaksanaan pemilu yang berkeadilan,” ungkap Karnalis pada kegiatan yang dihadiri semua anggota Bawaslu kabupaten dan kota serta staf. (fer)



















