Ridwan juga menyampaikan beberapa arahan kepada pegawai non-ASN yang akan melamar seleksi PPPK tahap 2. Antara lain, selalu mengikuti berita, informasi, dan pengumuman dari pemerintah atau institusi resmi penyelenggara seleksi ASN.
’’Seleksi ASN tidak berbayar alias gratis,’’ tegasnya. Kecuali biaya untuk ongkos transportasi ke lokasi ujian. Atau untuk keperluan pribadi lainnya selama mengikuti proses seleksi. Ridwan meminta masyarakat tidak memercayai oknum yang menjanjikan dapat membantu proses seleksi PPPK maupun saat pemberkasan.
’Serta jangan lupa rajin belajar materi seleksi dan berdoa,’’ kata dia. Ridwan menegaskan, selama memenuhi kriteria yang ditentukan, pelamar mempunyai peluang besar untuk lolos seleksi PPPK tahap 1 maupun tahap 2 nanti.
Dalam kesempatan itu, Ridwan juga menyampaikan aturan tambahan tentang kriteria pelamar seleksi PPPK tahap 2. Antara lain, tidak memenuhi syarat (TMS) seleksi administrasi seleksi PPPK tahap 1, dinyatakan TMS seleksi administrasi CPNS, atau belum melamar pada seleksi ASN.
Pelamar dengan kriteria itu hanya dapat melamar pada instansi tempat bekerja saat mendaftar. Serta melamar pada jabatan pengelola umum operasional, operator layanan operasional, pengelola layanan operasional, dan penata layanan operasional.
Seperti diketahui, saat ini terdapat 1,7 juta pegawai non-ASN yang tersisa di pangkalan data BKN. Namun saat dibuka proses seleksi PPPK tahap 1, usulan formasi hanya 1,17 jutaan. Sehingga masih ada sekitar 530 ribu pegawai non-ASN. Para pegawai non-ASN itu harus diberi kesempatan ikut seleksi tahun ini. Sebab, tahun depan sudah tidak boleh ada lagi pegawai non-ASN di instansi pemerintah. Pegawai di instansi pemerintah hanya ada ASN, baik itu PPPK maupun PNS. (jpg)
