Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Ratnasari, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan tersebut. “Gerobak ini sangat membantu kami, karena sebelumnya kami hanya bisa membawa hasil tani dengan cara dipikul atau menggunakan sepeda motor, yang kapasitasnya terbatas,” katanya.
Ratnasari juga mengungkapkan harapan untuk mendapat bantuan mesin pengolah tanah di masa depan. “Saat ini, kami masih menyewa alat milik orang lain dengan biaya Rp2 juta per hektare. Jika kami memiliki mesin sendiri, itu tentu akan meringankan beban kami,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, mengapresiasi langkah anggota DPRD yang mengalokasikan dana pokir untuk mendukung sektor pertanian. “Selain gerobak sorong, dana pokir juga digunakan untuk pengadaan alat pertanian lain seperti hand traktor, perontok jagung, dan pompa air. Semua ini bertujuan mendukung swasembada pangan di Kabupaten Agam,” katanya.
Dengan bantuan ini, petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisi ensi kerja, sehingga pertanian di Kabupaten Agam semakin maju. (pry)
















