JAKARTA, METRO–Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara terkait dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto menyatakan dirinya bersama PDIP menghormati langkah yang dilakukan KPK.
Pernyataan itu disampaikan Hasto dalam sebuah rekaman video yang diterima JawaPos.com, pada Kamis (26/12).
“Terima kasih seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Setelah penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK, maka sikap dari PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK. Kami adalah warga negara yang taat hukum,” kata Hasto.
Hasto menegaskan, PDIP merupakan partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Ia mengaku bahwa dirinya sudah siap dengan berbagai risiko yang harus dialami, setelah masif menyampaikan kritik atas kondisi demokrasi di Indonesia.
“Sejak awal ketika saya mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri, bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana mata kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan. Saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi,” ucap Hasto.
“Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini,” imbuhnya.
Singgung Pihak yang Berambisi Masa Jabatan 3 Periode
Selain itu, Hasto menyinggung pihak yang berambisi perpanjangan masa jabatan tiga periode. Ia pun menyebut, sosok itu mencoba melakukan berbagai intimidasi agar tidak dipecat dari PDIP.
