Imam Tohari pun sudah punya sejumlah target yang ingin dicapai mulai tahun depan. Salah satunya adalah berprestasi dalam ajang All England 2025, salah satu turnamen tertua.
“Target prestasi yang ingin dicapai oleh tim tunggal putri tentu ada. Dalam beberapa bulan ke depan, mungkin dua bulan dari sekarang, ada turnamen besar All England, lalu Kejuaraan Dunia, Asian Games 2026, dan target jangka panjang di Olimpiade 2028.
Selain itu, kata Imam Tohari, dia juga ingin anak asuhnya nanti bisa berbicara banyak dalam turnamen individual dalam rangkaian BWF World Tour. “Itu bersifat berjenjang, hampir setiap bulan ada, dan kemenangan harus terus diupayakan. Harapannya, kami bisa meraih hasil terbaik di setiap turnamen yang diikuti,” jelasnya.
Target lain yang tak kalah tinggi dari seorang Imam Tohari di Pelatnas PBSI adalah ada lebih dari satu anak asuhnya yang masuk dalam 10 besar dalam ranking BWF.
Saat ini hanya ada satu tunggal putri Indonesia yang masuk 10 besar. Dia adalah Gregoria Mariska yang berada di urutan keenam dunia. Sementara lainnya masih cukup jauh.
Seperti Putri Kusuma Wardani yang ada di posisi ke-18. Kemudian Ester Nurumi Tri Wardoyo (34), Komang Ayu Cahya Dewi (44), dan Ni Kadek Dhinda (152).
“Selain itu, target saya tahun ini adalah menempatkan dua atau tiga tunggal putri yang masuk peringkat 10 besar dunia,” pungkas Imam Tohari. (jpg)
















