Namun, dalam dua tahun terakhir, pemerosotan prestasi terjadi pada sektor ganda putra. Para pasangan Merah Putih, khususnya duet Pelatnas PBSI hanya mampu mendapatkan masing-masing empat gelar level Super 300 ke atas saja tiap tahunnya.
Karena itu, tugas berat menanti Antonius Budi. Dirinya dan Thomas harus meracik strategi terbaik untuk menjadikan empat pasangan ganda putra utama Pelatnas PBSI 2025, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Rahmat Hidayat makin berprestasi.
“Ini adalah tanggung jawab besar di ganda putra, dan saya ingin sektor ini lebih maju lagi dari sebelumnya. Banyak atlet yang saya tangani nantinya memiliki cita-cita yang belum tercapai, seperti Juara Dunia, All England, bahkan Olimpiade. Saya akan membentuk atlet yang dapat mencapai impian mereka,” ungkap Antonius.
Lantas, apa strategi Antonius Budi untuk ganda putra utama Pelatnas PBSI? Akankah dia melakukan perombakan pasangan untuk menemukan racikan terbaik? Dia mengaku belum bisa memastikan keputusan tersebut.
“Saat ini, saya akan melihat bagaimana performa atlet saat latihan individu. Dari situ, saya akan menilai siapa yang paling cocok. Kami bisa mencoba beberapa kombinasi sambil memantau hasil pertandingan,” ucapnya.
“Saya akan berdiskusi dengan asisten pelatih, Thomas Indradjaja. Kami tidak perlu terburu-buru memutuskan, karena jika kita merombak pasangan yang sudah terbentuk, risikonya bisa memulai lagi dari nol,” jelas Antonius. (jpg)
