“Sumbar tidak hanya menjadi jalur perlintasan sabu-sabu, ganja, dan pil ineks dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, tetapi telah menjadi pasar yang menjanjikan bagi pengedar narkotika untuk diedarkan di Sumatera Barat. Di samping itu, Sumatera Barat menjadi pemasok narkotika untuk provinsi lain,” tuturnya.
Untuk memberantas peredaran narkotika, kata Brigjen Pol Ricky, BNNP Sumbar terus melakukan operasi 24 jam tiap hari sepanjang tahun tanpa terputus. Sementara itu, untuk mendeteksi orang yang positif narkoba, BNNP Sumbar pada 2024 memeriksa urin 197.862 orang. Ricky mengatakan bahwa dari pemeriksaan tersebut diketahui 1.405 orang positif narkoba.
“Sebagai upaya untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, BNNP Sumbar pada 2024 membentuk sepuluh desa bersinar. Desa bersinar merupakan program prioritas nasional yang dilaksanakan oleh BNNP Sumbar. Kami berharap melalui kegiatan itu kesadaran akan peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa terbangun dari lingkungan paling bawah, yaitu desa (nagari),” ujar dia.
Selain itu. Kata Brigjen Pol Ricky, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat agar tetap merayakan Natal 2024 dan libur tahun baru 2025 dengan aktivitas yang positif dan tidak berlawanan dengan hukum untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam momentum Nataru.
“Hari ini, kami dengan bidang Pemberantasan akan memasang peringatan-peringatan di tempat hiburan malam yang ada di Kota Padang, sehingga bisa menjadikan peringatan bagi pengunjung agar tidak menggunakan narkotika,” tutupnya. (rgr)
















