AKBP Faisol menuturkan, saat penganiayaan itu terjadi, ibu kandung korban tidak berada di rumah atau sedang berada di Padang. Hal itulah yang membuat pelaku dengan bebas menganiaya anak tirinya.
“Karena cukup parah, maka korban dirujuk ke Padang untuk pengobatan lebih lanjut. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, mengingat korban yang masih balita. Untuk kronologis peristiwa itu kami masih dalam penyidikan,” ujar AKBP Faisol.
Terpisah, Dokter jaga Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman, Try Purwo dokter menyampaikan, dari pemeriksaan dan penanganan yang dilakukan oleh pihaknya diketahui terjadi beberapa luka lebam dan patang tulang yang dialami bocah tersebut.
“Pada awal dirawat di Rumah Sakit bocah malang tersebut sempat mengalami kondisi penurunan kesehatan. Ditemukan patah bagian tulang kaki dan ada jejas pada bahagian dada. Tadi sempat terjadi penurunan sampai di kasih oksigen, pasien juga merasakan kesakitan,” tutur Try Purwo saat diwawancara di RSUD Parit Malintang.
Untuk selanjutnya, Try menyampaikan, dengan kondisi pasien saat ini maka harus mendapatkan penanganan dari dakter spesialis tulang yang berada di Rumah Sakit Andalas Padang.
“Perlu penanganan selanjutnya oleh dokter bedah ortopedi yang kita rencanakan akan kita rujuk di rumah sakit di padang. Kami berharap pasien penanganan lanjutan di Padang berhasil dan pasien kembali pulih sedia kala,” tukasnya. (ozi)

















