Diharapkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah ini dapat bermanfaat dan meningkatkan kualitas hidup serta kebahagiaan di hari-hari mendatang. “Dilihat pada situasi yang terjadi sekarang, lansia di indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain dalam hal akses terhadap layanan kesehatan, dukungan sosial, dan stabilitas ekonomi, terutama di daerah pedesaan,” katanya.
Untuk itu, sambungnya program-program pemerintah dalam hal membantu memenuhi kebutuhan lansia akan terus dikembangkan dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam mendukung kualitas hidup lansia lebih baik. “Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal yang membawa bapak/ibu menuju hal-hal yang lebih baik dan lebih bermanfaat. teruslah berkarya dan berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I yang juga Plt Kadis P3AP2KB, Dafrul Pasi menyampaikan jumlah Lansia di Kota Payakumbuh berdasarkan data dari BPS tahun 2023 sebanyak 16.270 atau sebesar 11,23 persen. “Pada tahap pertama ini di Kota Payakumbuh dilaksanakan di 3 kecamatan. Harapan akhir dari sekolah lansia ini yaitu para Siswa Lansia ini dapat menjadi lansia yang SMART yakni sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermanfaat,” katanya.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatera Barat Nova Dewita, Kepala Dinas Kesehatan Wawan Sofianto, Camat Payakumbuh Barat Ul Fakhri, Camat Payakumbuh Selatan Resti Desmila, Camat Payakumbuh Utara Jhonny Parlin, Camat Lamposi Tigo Nagori Diki Engla dan Lurah. (uus)




















