Krismadinata mengatakan, gelar profesor merupakan jabatan tertinggi, Dia ibarat seorang jenderal dalam bidang keilmuwan dan keahlian di perguruan tinggi. Sementara kalau pendidikan tertinggi itu adalah S3.
“Dengan jumlah rumpun keilmuwan dan keahlian di UNP, jumlah tersebut masih kurang. Rata-rata setiap program studi (prodi) di UNP butuh lima profesor. Sekarang jumlah prodi di UNP ada 151 prodi. Jadi butuh 300 guru besar (profesor) idealnya. UNP sudah banyak menghasilkan guru besar. Di managemen UNP, kita mendorong semuanya. Selagi memenuhi syarat jadi guru besar, kita usulkan,” tegasnya.
Krismadinata menambahkan, untuk menjadi seorang guru besar bukan pekerjaan yang tiba-tiba selesai, tetapi butuh persiapan matang. Ada komponen yang harus dipenuhi. Mulai dari pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dam tugas penunjang lainnya.
“Untuk mencapai komponen tersebut ada program yang dilakukan agar poin-poin calon guru besar terpenuhi. Salah satunya dengan penelitian. UNP telah anggarkan 15 persen dari rencana kerja anggaran untuk penelitian dan pengabdian masyarakat,” terangnya.
Krismadinata menegaskan, saat dikukuhkan sebagai profesor atau guru besar, seorang dosen dianggap telah menjadi ahli di bidang keilmuannya. Menjadi profesor atau guru besar harapan setiap dosen atau pengajar di perguruan tinggi. Mereka berusaha semaksimal mungkin mencapai jabatan akademik tersebut.
Jabatan akademik guru besar bagi seorang dosen bentuk penghargaan atas hasil karya ilmiah yang telah mereka lakukan, yang memberikan kontribusi nyata terhadap solusi permasalahan di masyarakat. Krismadinata mengungkapkan, Guru Besar UNP telah memberikan kontribusi bermacam untuk pembangunan di Sumbar. Dari bidang pendidikan, Guru Besar UNP memberikan warna pendidikan.
“Pendidikan di Sumbar kini cukup baik dibandingkan daerah lain di luar Sumbar. Pendidikan karakter di Sumbar saat ini dipengaruhi oleh Guru Besar UNP yang intens dan hampir setiap tahun melaksanakan pengabdian masyarakat dan komunikasi dengan guru,” terangnya.
Krismadinata juga meminta para guru besar menyampaikan gagasan dalam pengembangan keilmuwan ke depan. Kemampuan seorang guru besar menghasilkan karya ilmiah merupakan kewajiban yang melekat pada jabatan akademiknya. Namun, guru besar tidak hanya dituntut unggul secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang baik.
“Profesor memiliki tiga peran penting, yakni peran bagi bangsa, perguruan tinggi masing-masing, serta pengembangan ilmu. Guru besar diibaratkan etalase perguruan tinggi. Kualitas guru besar perguruan tinggi sangat menentukan kualitas institusi tersebut. Sebagai etalase perguruan tinggi, guru besar harus memberikan kontribusi fundamental dalam kemajuan pendidikan,” tegasnya.
Sekretaris UNP, Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si mengatakan, ada tradisi baru dalam pengukuhan guru besar di UNP. Semua guru besar yang akan dikukuhkan diarak dengan kesenian lokal dari fakultas masing dan didiringi rombongan dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa menuju prosesi acara pengukuhan di Auditorium UNP. (fan/adv)
















