Nia dikenal sebagai anak muda yang penuh semangat. Di tengah keterbatasan, ia berusaha membahagiakan orang tuanya dengan berjualan gorengan. Selain itu, di sela-sela waktunya, Nia juga belajar seni bela diri silat.
“Semangat dan keteladanan Nia perlu kita warisi. Kisahnya adalah pelajaran berharga yang harus ditanamkan dalam kehidupan generasi muda saat ini,” tegas Mahyeldi.
Melalui film ini, Smaradhana Pro berharap dapat menyampaikan pesan edukatif dan inspiratif yang relevan dengan tantangan yang dihadapi anak muda saat ini.
Film “Tragedi Nia Kurniasari” direncanakan tayang dalam waktu dekat dan diharapkan mampu menyentuh hati para penontonnya serta memperkenalkan Sumatera Barat secara lebih luas. (fan)
















