Prabowo Hargai Sikap PDIP Berada di Luar Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengatakan menghargai sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang berada di luar pemerintahan. Posisi PDIP, kata dia, dapat berfungsi sebagai pengawas pemerintah.
“Saya menghargai PDIP. Walaupun saya punya gagasan persatuan nasional, mau ikut-ikut Bung Karno, saya menghargai bahwa untuk demokrasi mungkin perlu ada yang di luar koalisi sebagai checks and balances, untuk mengawasi kita,” kata dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebutkan PDIP memiliki keinginan yang sama, yakni cinta Tanah Air. Pun tetap berpegang pada Merah Putih meskipun tidak berada dalam koalisi pendukung pemerintah. Dia mengajak bangsa Indonesia dapat percaya diri dan jangan mau diadu domba oleh negara lain. Menjadi seorang pemimpin tidak boleh lugu dan tetap waspada.
“Belajarlah dari sejarah, kita terlalu lugu. Bangsa Indonesia terlalu lugu, kita sering dibohongi. Kita harus ngoreksi diri. Bukalah semua ajaran, bukalah buku-buku pelajaran. Bukalah pelajaran nenek moyang kita sendiri. Pemimpin tidak boleh lugu, pemimpin harus waspada, eling lan waspodo. Tidak boleh lugu,” ujarnya.
Sejauh ini, PDIP belum memutuskan bakal menjadi oposisi atau tidak dalam masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keputusan soal hal tersebut bakal disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Kongres PDIP yang rencananya digelar pada 2025.
“Posisi PDIP itu jalan kerakyatan. Kita lihat bagaimana national call memanggil kami dan itu akan diputuskan dalam Ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.(Jpg)
