“Potensi ini bisa kita kembangkan menjadi ikon nagari yang mampu menarik investor untuk membangun nagari kita,” ujarnya.
Menurut Dandi, jika pasar lokal dapat dijadikan sentra kuliner, maka forum UMKM harus dirangkul untuk mengembangkan produk mereka. Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendukung UMKM dengan menghadirkan mobil UMKM untuk membantu proses perizinan dan kebutuhan lainnya.
Namun, Dandi juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi UMKM, terutama terkait permodalan.
“Kami menghimbau kepada pelaku UMKM untuk menghindari pinjaman online ilegal karena tidak memiliki izin resmi. Solusinya, manfaatkan koperasi, bank negara, atau Bank Nagari untuk kebutuhan permodalan,” katanya.
Selain itu, ia mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran yang lebih luas. “Pemasaran kita masih standar. Mari manfaatkan media sosial agar produk UMKM kita lebih dikenal,” tambahnya.
Festival ini diharapkan dapat menjadi awal dari upaya pengembangan UMKM yang lebih terarah dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat di Nagari Kamang Tangah Anam Suku. (pry)
