Posmetro Padang
Minggu, 28 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
HOME METRO SUMBAR

KAESANG, SURAU DAN LAKI-LAKI MINANG

Redaksi
Sabtu, 23 Maret 2019 | 21:38 WIB
Mendengar nama Kaesang.Menyimak jalan hidup  Kaesang. Membaca prinsip kehidupan Kaesang, imajinasi saya seakan  tak terhalau   pada  karakteristik laki-laki Minangkabau. Kaesang seperti tumbuh dalam doktrin konsep kesurauan bagi laki-laki Minang.
Konsep kesuraan bukan hanya bahwa  laki-laki Minang tempat tidurnya di surau, karena rumah gadang tak menyediakan bilik bagi anak laki-laki. Kalau ada anak laki-laki Minang tidur di rumah gadang, maka ia akan jadi bahan olok-olok kawan sama gadang dengan sebutan ” Hidup di bawah ketiak amak (ibu)”.
Ini mengingatkan saya pada seorang Kaesang. Ia anak seorang presiden. Pemimpin tertinggi di negara ini. Tapi, ia lebih memilih hidup untuk tidak “mentang-mentang”. Bisa saja ia memanfaatkan “pengaruh dan jabatan” sang ayah. Bisa saja ia menjadi seorang “raja proyek” di mana-mana. Proyek jalan tol. Proyek ekspor impor. Proyek bergelimang minyak. Proyek “yayasan”. Dan proyek-proyek lainnya yang ada hubungannya dengan “pengaruh jabatan bapak”.
Tapi Kaesang tidak begitu. Ia lebih memilih menjadi seorang penggalas martabak. Inilah yang membuat saya sulit untuk tidak mengagumi cara Jokowi mendidik anak. Pitaruh kehidupannya pada seorang anak, sungguhlah bijak. Jokowi justru bertegas-tegas, tak boleh satupun lingkungan keluarganya untuk “bermain-main dan ikut dalam kegiatan proyek yang berbau dan bersentuhan dengan kepemerintahan”.
Bagaimana pun tegas dan kerasnya Jokowi melarang keras  keluarga dan anak-anak ikut berproyek-proyekria, kalau Kaesang mau, semua bisa saja terlaksana. Tapi, anak muda ini, justru seperti menyatakan diri, ” bahwa sukses hidup baginya bukan karena pengaruh kekuasaan sang ayah yang presiden”. Dia memang bukan seperti anak-anak penguasa  yang lain.
Kaesang dan karakteristiknya, sungguh sangat mengingatkan saya pada pola pendidikan kesurauan yang merupakan ‘lembaga pendidikan nonformal bagi laki-laki Minang.
Lihat Kaesang. Simak Kaesang. Baca tentang Kaesang.
Pahami konsep kesurauan.Simak kesurauan.Baca tentang pendidikan kesurauan.
Lalu, dengan pikiran jernih dan hati yang bersih, hadirkan Kaesang di ruang dada berumpun sukma…
Surau adalah ‘sekolah alam” bagi laki-laki Minang. Di surau laki-laki Minang tak saja berguru soal mengaji memperdalam ilmu agama Islam. Lebih dari itu, laki-laki Minang di surau diajarkan “mengkaji”. Ya, mengkaji kehidupan dan tata cara pergaulan sosial di ruang kesejahteraan ekonomi kita. Belum sempurna eksistensi laki-laki Minang, sebelum ia pandai bersilat. Filosofi silat, lahir mencari kawan, bathin mencari Tuhan.
Mengaji, mengkaji, berdagang, hidup tenggang rasa (sosial), ilmu kepemimpinan, dan bersilat adalah buah dari konsep “hidup berbasis kesurauan”. Anak laki-laki Minang harus terlahir dan terdidik sebagai individu yang berkarakteristik. Harus tumbuh menjadi seorang yang mandiri. Karena, anak laki-laki Minang kelak akan memikul tanggung-jawab yang besar, baik sebagai mamak, maupun sebagai ayah.
Tampaknya, ada kemiripan pola didik Jokowi kepada anak-anaknya dengan konsep pendidikan  kesurauan bagi laki-laki Minangkabau.
Adalah kenyataan, bahwa anak laki-laki Minang dituntut untuk berpikir dan berbuat kreatif. Ia tumbuh dan dididik  dan tekun berusaha dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya-bukan memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan ayah atau sang mamak, bukan begitu.  Ia harus punya kegiatan dalam kondisi apapun baik ketika duduk maupun ketika berdiri.
“Duduk marauik ranjau, tagak maninjau jarak”.
Begitulah tampaknya kepribadian Kaesang yang tak mentang-mentang. Jokowi tampaknya menanamkan spirit egaliter pada anak-anaknya.Pada Kaesang yang si tukang martabak itu.  Falsafah Minangkabau  meletakan kedudukan seseorang pada posisi yang sama (egaliter).  Dengan menggalas martabak, pada Kaesang tumbuh  budaya kompetitif dan persaingan agar dapat meraih prestasi dan kedudukan yang sama dengan orang lain, bukan karena anak presiden, tapi karena karakteristik diri.
Jokowi dan anak-anaknya, Kaesang dan jualan martabaknya, patut kita jadikan teladan bersama. Coba pulangkan kepada diri kita, sekiranya yang jadi presiden itu adalah “saya” atau “kita”….apakah kita akan sampai hati membiarkan anak “menderita” dengan bersusah-susah menggalas martabak di tempat yang sederhana?
Ya, doktrin didikan Jokowi sepantun dengan doktrin didikan mamak dan ayah di Minangkabau.
“Mamak bapisau tajam, kamanakan badagiang taba”
Maksudnya, mamak memiliki kekuatan. Disimbolkan dengan pisau tajam. Mamak memiliki kekuatan mengurus kaum, suku dan nagarinya. Kemanakan berdaging tebal, diibaratkan dengan anak kemenakan yang punya kemampuan memadai, baik pengetahuan, wawasan, pergaulan, kepangkatan dan perekonomiannya.
Kalau diminangkabaukan, Kaesang adalah anak kemenakan yang dididik dengan kekuatan karakter yang mempunyai kemampuan mandiri (bukan karena anak presiden lalu semena-mena), memiliki semangat berdagang (enterpreneurship), berwawasan, pandai berkawan, dan tegak serta berdiri di atas hati dan pikiran sendiri di ruang kecerdasan-kecerdasan hidup.
Jokowi berhasil membentuk karakteristik Kaesang menjadi anak laki-laki yang berpikir aktif, realis, dialektis logis dan dinamis dalam memahami kehidupan.  Menurut Rudolf Mrazeck dalam (Tan Malaka, 1999), unsur materialisme dalam budaya matrilinial, mempengaruhi orang Minang untuk selalu aktif dan berfikir realis.
Peran dan kedudukan laki-laki pada masyarakat matrilinial Minangkabau selain menutuntut ia untuk mandiri secara diterminan fungsional personality, ia juga dituntut untuk mandiri secara ekonomi. Dan unsur ini melekat pada Kaesang sang anak presiden yang jadi tukang martabak itu.
Bagi anak laki-laki Minangkabau, kemegahan dan kebanggaan menjadi laki-laki Minang adalah ketika mampu bertanggung jawab pada keluarganya yaitu ibu dan saudara-saudara perempuannya, dengan menjaga dan mengembangkan harta pusaka untuk anak-keponakan (anak dari saudara perempuan) demi kelestarian kaum dan suku yang dimilikinya.
Entah siapa yang menyarukan konsep hidup laki-laki Minang, sehingga prinsip hidup Kaesang benar-benar “berminangkabau”.
Kaesang itu anak seorang presiden. Tapi “kemegahannya” dan “kebanggaannya” bukan bangga dan mempalagakkan diri sebagai anak seorang presiden, namun adalah karena ia berdiri di atas kaki sendiri, bukan di atas kekuasaan sang ayah, bukan pula di bawah ketiak emak.
Lagi-lagi, saya terpana, dan bertanya apakah Jokowi pernah “berguru” kepada “alam Minangkabau” sehingga hidup dan kehidupannya persis seperti falsafah orang Minang dalam kesepakatan “Adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah”. Jokowi sosok yang taat beragama, berkearifan lokal, rendah hati, dan tageh. Barangkali, pada Kaesang Jokowi pernah berpitaruh kata. Bila kata itu diminangkabaukan, bisa saja Jokowi berbisik pada Kaesang : ” Nak, kok ingin kayo, kueklah mancari (Nak, bila kau ingin kaya, kerja…kerja…dan kerjakeraslah), Nak pandai kuek baraja ( kalau ingin pandai belajarlah !)
Catatan: H. Febby Datuak Bangso
BACA JUGA  Happy Neldi Bagikan Ratusan Masker untuk Warga
ShareTweetShareSend

Baca Juga

IMG 20251227 WA0005

Satgas Anti Illegal Mining Polres Solok Selatan Tutup Lokasi Diduga PETI di Sangir Batanghari

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:57 WIB
IMG 20251227 WA0014 750x563 1

Rakerwil dan Konsolidasi Relawan PKS Sumbar, Kokohkan Barisan, Wujudkan Pelayanan, Pulihkan Sumatera Barat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:15 WIB
SOSIALISASI— Kajari Sawahlunto, Eddy Samrah Lembong, melakukan sosialisasi penerapan undang-undang tindak pidana korupsi (Tipikor) dan keadilan restoratif di KUHP baru. Sosialisasi penerapan undang-undang itu diberikan kepada kepala desa, lurah, camat, kepala OPD di Pemerintah Kota Sawahlunto yang digelar di Balaikota Lobang Panjang.

Berlaku 2 Januari 2026, Kejari Sosialisasikan Pencegahan Tipikor

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:14 WIB
PERIKSA GIGI— Seorang pelajar SD memeriksa kesehatan giginya untuk mendapatkan gigi yang sehat pada petugas kesehatan.

Permintaan Warga Sawahlunto Periksa Kesehatan Sangat Besar, Tertinggi di Sumbar dan Melampaui Target Nasional

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:12 WIB
KUNJUNGAN— Wakil Wali Kota Solok Suryadi Nurdal, menerima kunjungan rombongan Keluarga Besar Solok Saiyo Sakato (S3) yang dipimpin oleh Prof. Lukman Roka, di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Solok.

Dari Rantau untuk Kampung Halaman, Solok Saiyo Sakato Bantu Korban Banjir Kota Solok

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:11 WIB
PERSIAPAN NATARU— Wakil Wali Kota Solok Suryadi Nurdal, memimpin rapat terbatas dalam rangka menyikapi pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), di Ruang Rapat Zarhismi Ajis.

Masih Dalam Suasana Duka Bencana, Wako Minta Perayaan Tahun Baru Tidak Hura-hura

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:10 WIB

BERITA POPULER

  • UPACARA— Pemko Bukittinggi gelar upacara untuk memperingati Hari Bela Negara ke-77 tahun 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Balaikota, Jumat (19/12).

    Hari Bela Negara ke-77, Presiden sebut Bukittinggi Penyelamat Republik di Masa Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Rentang Waktu 3 Tahun, PT TKA 5 kali Dilaporkan Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap jadi Tuan Rumah Bersama, KONI Pessel Pantau Venue Porprov 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andre Rosiade: 10 Pemain Asing Siap, Semen Padang FC Lebih Kompetitif di Putaran Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar Polri, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Sumbar Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

IMG 20251227 WA0005
SOLOK/SOLSEL

Satgas Anti Illegal Mining Polres Solok Selatan Tutup Lokasi Diduga PETI di Sangir Batanghari

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:57 WIB

IMG 20251227 WA0014 750x563 1

Rakerwil dan Konsolidasi Relawan PKS Sumbar, Kokohkan Barisan, Wujudkan Pelayanan, Pulihkan Sumatera Barat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:15 WIB
bola

Arsenal Waspadai Kejutan Brighton di Emirates, Ujian Konsistensi The Gunners di Puncak Klasemen

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:58 WIB
KABAKARAN WARUNG— Kebakaran melanda dua petak warung di kawasan Jalan Samudera Nomor 64, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Jumat (26/12) dini hari. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pinggir pantai yang dikenal cukup ramai aktivitas masyarakat, terutama pada siang hingga malam hari.

Dua Warung di Jalur Wisata Pantai Padang Terbakar, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:54 WIB
OLAH TKP— Polisi melakukan olah TKP kasus penemuan seorang pensiunan guru yang ditemukan tewas diduga dibunuh di halaman rumahnya.

Kasus Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Polisi Periksa 24 Saksi, Keluarga minta Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:52 WIB

OPINI

Ilustrasi
OPINI

Menangisi Runtuhnya ‘Tulang Punggung’ Peradaban: Ironi di Balik Rencana Pembongkaran Jembatan Anai

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:45 WIB

Firdaus Firman

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
Untitled 1 e1763285246585

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Foto: Annisatul Faricha

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025