Sebagai Penjabat Wali Kota Fauzan Hasan buka turnamen Pacu Kuda Perebutkan Piala Derby yang ke-17 ini. Disela-sela sambutannya Fauzan mengucapkan terimakasih nya terhadap banyak dukungan dan support dari beberapa perusahaan yang ada di Kota Sawahlunto termasuk Bank Nagari, PT. Myor dan PTBA.
“Dilaksanakan rutin tiap tahunnya bergandengan dengan HJK ke-136 kota Sawahlunto, pertandingan Pacu kuda Derby yang ke-17. Kalau bisa Iven Pacu kuda ini tidak hanya satu kali dalam setahun, tapi ada Iven lanjutan,” jelasnya.
Pacu kuda merupakan tradisi budaya Minangkabau yang telah diwariskan sejak zaman Belanda. Bagi bangsa Belanda adalah untuk hiburan namun bagi warga Minangkabau merupakan ajang silahturahmi dan menjalin persatuan dan kesatuan dengan memunculkan strategi dan taktik untuk mengusir Belanda. Memiliki sejarah dan semangat perjuangan yang patut dilestarikan hingga saat ini dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Pecinta kuda yang hadir ribuan ini juga bukan dari Sawahlunto tapi juga dari beberapa Kab/Kota tetangga, mempersatukan kita dalam olahraga pacu kuda. Selain itu ramainya penonton akan mendukung UMKM masyarakat Sawahlunto. Sebagai pemerintah Kota Sawahlunto akan memberikan fasilitasi dan mendukung penuh olahraga pacu kuda baik skala nasional dan tradisional. Gelanggang pacu kuda Kandi Sawahlunto bisa menampung perlombaan yang bersifat nasional. Dengan keunikannya yang dibangun diatas lahan bekas tambang Batubara
39,69 hektar, panjang lintasan 1400 meter, lebar lintasan 20 meter hingga mampu menampung 12 kuda sekali race, dengan memiliki kandang 150 kandang,” ujarnya.
Fauzan Hasan juga berharap kedepannya akan banyak pengusaha tambang memiliki hobi olahraga pacu kuda, sehingga akan banyak Iven pacu kuda yang berlangsung berikutnya. “Sehingga gelanggang Pacu Kuda Kandi inienjadi ramai dan perputaran ekonomi semakin cepat,” pungkasnya. (pin)
















