Hasto mengungkit kiprah Jokowi yang diangkat dari rakyat biasa menjadi seorang pemimpin negara. Namun, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarga harus bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, utamanya bagaimana menjalankan disiplin partai.
“Kemudian bagaimana rapat Kerja Nasional yang ke-V, kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannya kemudian bisa berubah dan merubahkan cita-cita yang membentuknya,” cetus Hasto.
Hasto menegaskan, keanggotaan PDIP bukan semata-mata pada ada atau tidaknya kartu tanda anggota (KTA). Tetapi pada komitmennya di dalam membangun peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
“PDI Perjuangan percaya pada nilai-nilai Satyam Eva Jayate. Sehingga mereka yang menahan angin akan menuai badai. Itulah yang kita yakini sebagai suatu bangsa. Karena di dalam sejarah peradaban keempat manusia, tidak ada kekuasaan otoriter sekuat apapun mampu bertahan, kecuali mereka-mereka akhirnya menjadi sisi-sisi gelap dalam sejarah,” pungkasnya. (jpc)
















