Kemudian Novri Hendra naik mobil travel menuju Kota Padang, Sumbar. Pada Sabtu (16/11), melanjutkan perjalanan menggunakan mobil travel ke Kota Dumai, Provinsi Riau.
Setelah sampai di Kota Dumai, Riau, Novri Hendra kembali melanjutkan perjalanan menggunakan kapal cepat menuju daerah Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
“Novri Hendra ini mengaku sempat menyewa rumah kontrakan selama dua minggu untuk bersembunyi di kawasan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau,” ujar AKBP Derry Indra.
Setelah itu, barulah Novri Hendra menuju rumah adik kandungnya di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Sabtu (30/11). Bermalam di sana selama tiga hari dan akhirnya bersedia kembali pulang ke rumahnya pada Senin.
“Saat ini, warga bernama Novri Hendra sudah berada di rumahnya Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang perangkat Kantor Nagari di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar diduga hilang setelah terjatuh ke aliran sungai di sekitar Jembatan Kalumpang, Kecamatan Batang Kapas, Sabtu (16/11). Diketahuinya korban hilang setelah sepeda motornya ditemukan di sekitar jembatan.
Komandan Pos Damkar Kecamatan Lengayang, Wirman yang ikut turun membantu pencarian mengatakan, korban yang dilaporkan hilang bernama Novri Hendra (45). Ia diketahui merupakan Perangkat Kantor Nagari Kambang Barat.
“Korban diketahui hilang, setelah sepeda motor yang dikendarainya ditemukan warga di sekitar jembatan Kalumpang, Kecamatan Batang Kapas pada Sabtu 06.30 WIB, usai hilang kontak dengan keluarganya sejak pukul 17.30 WIB, Jumat,” kata Wirman.
Dijelaskan Wirman, korban hilang kontak setelah melakukan perjalanan dari Painan menuju Kambang. Keluarga melapor kepada pihak berwajib dan mencoba menelusuri perjalanannya.
“Setelah diketahui warga menemukan sepeda motor tanpa pemiliknya pukul 06.30 WIB itu, keluarga korban langsung memastikan keberadaan sepeda motor itu dan ternyata benar itu sepeda motor yang dikendarainya dari Kambang menuju Painan,” ujar Wirman.
Wirman menuturkan, sepeda motor milik korban ditemukan berada di bawah jalan atau tepatnya di pangkal jembatan dengan kedalaman 5 meter dari jalan raya. Kendaraan korban ditemukan warga dalam kondisi rebah, sedangkan kunci dan helm masih ada di atas sepeda motor.
“Dengan temuan itu, korban diduga terjatuh ke dalam aliran sungai, dikarenakan tidak ditemukan di sekitar sepeda motornya. Hal yang membuat warga curiga korban terjatuh ke dalam sungai dikarenakan kendaraannya ditemukan dengan jarak sekitar 3 meter dari aliran sungai,” jelas Wirman.
Wirman menuturkan, sepeda motor korban merupakan Honda BeAT warna hitam bernomor polisi BA 4086 GD. Tim SAR gabungan dari BPBD, Polisi, TNI, bersama dengan keluarga telah mencoba untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi korban hilang.
“Pada pencarian hari pertama Sabtu dan pencarian hari kedua Minggu (17/11) pukul 17.30 WIB belum membuahkan hasil. Karena cuaca tidak memungkinkan. Pencarian dilanjutkan besok. Mudah-mudahan besok sudah ada hasilnya,” ujarnya. (rio)
