“Artinya, dari sebuah catatan ini menunjukkan hanya pada PSU saja yang kemudian, PSU pemungutan suara ulang ya, bukan penghitungan suara ulang, pada pemungutan suara ulang saja ada 26 yang kemudian tidak ditindaklanjuti oleh KPU,” tuturnya.
Selain itu, Lolly juga menyebut bahwa angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilupada Februari 2024 lalu.
Dia mencontohkan, di Sulawesi Selatan, pada Pemilu lalu terdapat 69 rekomendasi, tetapi pada Pilkada 2024 ini, Bawaslu Sulawesi Selatan hanya merekomendasikan 13.
“Lalu, Papua itu sangat tinggi. Kalau saya tidak keliru, 90-an yang direkomendasikan. Tapi, Sulsel hari ini merekomendasikan hanya 13, Papua hanya merekomendasikan 36,” tuturnya.
“Maka kelihatan bahwa yang namanya rekomendasi terhadap peristiwa PSU maupun sifatnya PSSU, PSL, maupun PSS, maka dia secara data mengalami penurunan,” kata Lolly.
Dengan adanya penurunan angka rekomendasi tersebut, Lolly mengatakan bahwa kerja dari baÂdan ad-hoc Bawaslu cenderung lebih baik. (jpg)













