PADANG, METRO – Dua Minggu berlalu sejak ditemukannya seorang tukang ojek pangkalan 133 Tunggul Hitam tak bernyawa di Kelurahan Balai Gadang pada Minggu (10/3) sekitar pukul 08.00 WIB, jajaran Polsek Kototangah masih melakukan penyelidikan. Bahkan penyidik sudah memeriksa saksi lebih dari enam orang.
Kapolsek Kototangah, Kompol Joni Darmawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan akan kasus tukang ojek yang ditemukan tidak beryawa dan berlumuran darah tersebut.
“Kami masih mendalami kasus ini, sudah lebih dari 6 saksi yang sudah kami mintai keterangan. Memang agak sulit kita mengungkap kasus ini, tapi untuk teman-teman korban yang berada di pangkalan sebelum kejadian sudah kita periksa,” ungkapnya, Kamis (21/3).
Dijelaskannya, ada salah satu saksi mengatakan sebelum kejadian pada Sabtu malam (9/3), ia melihat korban mengantarkan pelanggannya seorang laki-laki berpostur tinggi. Setelah mengantarkan orang itu, korban tidak muncul-muncul lagi, dan sepeda motor yang sering dipakai korban untuk mengojek tidak ditemukan.
“Memang benar, sewaktu korban ditemukan tidak ditemukan motor korban. Sampai saat sekarang ini kita masih melakukan penyelidikan, kami mohon doanya warga Kota Padang untuk bisa mengungkap kasus ini,” ujarnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada Minggu (10/3) warga RT 01 RW 09 Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Kototangah dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki dengan kondisi belumuran darah dan luka robek di bagian dadanya.
Selain itu, juga ditemukan sebilah pisau berlumuran darah lebih kurang 10 meter dari posisi korban di temukan. Serta dari pakaian yang digunakan, diketahui korban bernama M Nur (60) yang merupakan tukang ojek yang biasa mangkal di Tunggul Hitam. (r)