“Sebelum pergi mencuci, ibu Anis, sempat memasak nasi dengan rice coocker, sekira pukul 09.30 WIB. Biasanya kalau ibunya keluar, ibunya memang mengunci pintu karena anaknya ada gangguan jiwa. Takut bepergian keluar rumah,” kata Rifki.
Ditambahkan Rifki, setelah satu setengah jam ibunya selesai mencuci, saat kembali ke rumah terlihat kondisi rumah sudah terbakar. Melihat kondisi itu, ibu korban langsung berteriak histeris karena anaknya masih di dalam rumah.
“Selang satu setengah jam api berhasil dipadamkan petugas Damkar, kondisi Anis sudah hangus terbakar, tidak terselamatkan. Biasanya di rumah itu Anis tinggal bersama kedua orang tuanya dan satu orang adik,” jelas Rifki.
Rifki menurutkan, akibat kebakaran ini pihaknya menafsir kerugian mencapai Rp150 juta, serta satu keluarga yang biasanya menghuni rumah tersebut harus mengungsi, karena kondisi rumah memang habis terbakar api.
“Kebakaran yang terjadi sekira pukul 10.30 WIB ini baru bisa dipadamkan satu setengah jam setelahnya. Dalam proses pemadaman pihaknya menurunkan sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dengan 13 orang personel,” tutupnya. (ozi)

















