“Pak Kapolres ada di dalam rumah. (Apakah) tujuannya memang menghabisi Kapolres? Itu yang sedang kita lakukan pendalaman terhadap tersangka. Tapi dari hasil olah TKP penembakan, memang satu arah. Kita masih mendalami. Kita temukan proyektil memang di dalam rumah. Jadi, setelah mengeksekusi Kasat Reksrim, tersangka mendatangi rumah Kapolres yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi penembakan pertama,” jelasnya lagi.
AKP Dadang Tidak Ganguan Mental
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono kembali menegaskan bahwa AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Polres Solok Selatan, tidak mengalami ganguan mental.
“Kalau kemarin terekspos dalam keadaan stress atau ganguan mental, itu tidak ada. Saya tekankan, saya pastikan, itu tidak ada,” ujar Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyano saat konferensi pers, Minggu (24/11).
Irjen Pol Suharyono menambahkan, tersangka melakukan penembakan ke korban dalam keadaan sadar. Bahkan usai melakukan penembakan, tersangka menyetir mobil sendiri untuk menyerahkan diri ke Polda Sumbar.
“Sampai di polda dalam keadaan sehat. Kalau tidak sehat dan ganguan mental tidak mungkin dia setir mobil dari Solok Selatan ke Polda (di Padang) dan menghubungi kawannya,” ucapnya.
Irjen Pol Suharyano menyebutkan, dirinya telah bertemu dengan tersangka. Saat ini, tersangka sudah mulai ada nafsu makan.
“Tersangka kondisinya kalau kemarin makan tidak mau. Baru tadi pagi baru mau makan. Tadi saya ketemu tersangka, saya tanya, pak sudah makan, sudah katanya. Berarti dia sudah mulai makan pagi ini,” ungkapnya.
Soal Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
Meskipun dugaan pemicu penembak ini adalah persoalan penegakan hukum terhadap galian C ilegal yang ditindak Kompol Ulil, namun Irjen Pol Suharyono terkesan tidak mau memberikan motif pasti.
“Terkait dengan motif, motif itu nanti biar dibuktikan nanti di persidangan. Ada hal yang memang sulit untuk memastikan seperti apa motif di balik penembakan tersebut. Karena ini bisa (persoalan) antar pribadi, atau pribadi ke organisasi, internal atau konflik of interes. Ini yang masih kami dalami sampai saat ini,” ucapnya.
Ia tak menampik motif penembakan ini sangat ditunggu banyak masyarakat luas. Akan tetapi, katanya, tidak semua informasi harus diungkap sekarang.
Ia tak menampik motif penembakan ini sangat ditunggu banyak masyarakat luas. Akan tetapi, katanya, tidak semua informasi harus diungkap sekarang.
“Boleh jadi yang kami rilis kemarin itu ada perubahan mana kala nanti ditemukan kesaksian dan pembuktian baru setelah kami memeriksa semua pihak, baik itu tersangka maupun saksi lain. Tidak semua informasi itu harus diungkap saat ini sebelum semuanya diproses secara tuntas. Untuk motif memang sulit sekali untuk dibuktikan, apakah itu saja masalahnya. Pastinya kami perlu waktu juga untuk mendalami motif itu,” imbuhnya.
Diakui Suharyono yang terekpos pertama kali persoalan penembak ini berkaitan dengan masalah galian C.
“Kalau tadi ada disampaikan apakah ada beking, itu sedang kami dalami. Karena tidak mudah juga, maaf, karena korban sudah meninggal. Kalau kita kroscek dan klarifikasi tidak semudah itu bagi saya untuk memutuskan. Termasuk scientific crime investigation sesuai petunjuk arahan pimpinan itu menjadi bagian penting kami. Bagaimana nanti membuka Hp-nya, bagaimana membuka CCTV, bagaimana masalah senjata, proyektil, selongsong, dan kenapa kok sasarannya rumah dinas kapolres,” tukasnya. (rgr)
