Dengan keluarga yang berfungsi baik, akan tercipta hubungan yang harmonis, tenang, nyaman serta bahagia. Komunikasi dan keharmonisan suami-istri dengan anak dan orang tua merupakan hal penting dalam keluarga karena anak akan respek dan hormat dengan orang tua.
Untuk itu dipandang perlu melibatkan remaja dalam kegiatan yang positif atau sarana untuk melepaskan emosi dan energi seperti olahraga, pecinta alam, berkemah di hutan, traveling atau aktivitas yang bukan hanya mengasah kemampuan kognitif namun juga mental dan fisik.
Remaja sangat perlu disibukan dengan kegiatan yang positif dan tidak terkait dengan tawuran, Olahraga adalah Solusi yang tepat sebagai saluran untuk melepaskan agresi, aktivitas sosial, aktivitas berbasis sekolah. Olahraga beladiri seperti tinju, karate, taekwondo dll adalah fasilitas yang tepat bagi remaja melepaskan semua kemarahan mereka pada satu sama lain secara terarah.
Di samping itu dipandang perlu melibatkan remaja dalam kegiatan komunitas sosial, menjadi relawan atau kegiatan sosial kepemudaan untuk mengisi waktu remaja, terutama setelah sekolah. Kagiatan ini adalah kebutuhan remaja untuk merasa terfasilitasi dorongan mereka untuk diterima dan untuk membuat kegiatan ini menyenangkan, positif, dan sebagai saluran yang tepat bagi remaja untuk merasa terlibat dan produktif.
Menjaga remaja sibuk melalui kegiatan ekstrakurikuler (misalnya, pramuka, palang merah remaja, remaja mesjid, tim olahraga, klub, organisasi, umumnya dipandang sebagai faktor perlindungan berbasis komunitas bagi remaja
Dalam penelitian yang dilakukan Crean (2012) membuktikan bahwa Keterlibatan dalam berbagai kegiatan telah terbukti secara positif terkait dengan lebih sedikit perilaku nakal (melalui dukungan orang dewasa di komunitas yang lebih banyak yang mengarah pada peningkatan keterampilan pengambilan keputusan
Guru-guru bimbingan konseling harus diperbanyak agar memudahkan remaja untuk mendaptkan akses layanan kesehatan mental yang diharapkan mampu mengurangi perilaku agresifitas remaja
Disamping bisa juga dengan mendorong remaja untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu. Penelitian Hernandez (2013) membuktikan bahwa mendapatkan membiarkan remaja bekerja paruh waktu adalah cara yang baik dalam menangani kecenderungan agresif pada remaja seperti tawuran (van der Geest, Bijleveld, & Blokland, 2011).
Selain itu, keterampilan kerja dan kematangan psikologis remaja juga menjadi semakin terasah. Mereka akan belajar pelajaran penting tentang manajemen uang. Mereka juga akan merasa lebih mandiri dan berdaya. Kegiatan ini bisa dilakukan misalnya di jam pulang sekolah, akhir pekan atau di masa libur sekolah.
Terakhir imam syafii seorang ulama muslim pernah mengatakan “inni ro aitu wuqufal mai yufsiduhu in saaha tooba wa in lam yajri lam yatibi”.
Artinya: Sungguh aku melihat air yang tergenang dalam diamnya, justru akan tercemar lalu membusuk. Jika saja air tersebut mengalir tentu ia akan terasa lezat menyegarkan. Tidak demikian jika ia tidak bergerak mengalir
Air tergenang diibaratkan pemuda yang banyak diam dan ini adalah masalah utama Kota Padang saat ini dimana banyak pemuda mengangur, untuk peningkatan kesejahteraan dan program ekonomi sangat penting bagi pemuda, sehingga pemuda bisa bergerak dan ini adalah tugas pemimpin kota Padang bagaimana menghidupkan kembali kejayaan Kota Padang dalam bidang pendidikan, perdagangan dan pariwisata sehingga dampak ekonominya dirasakan warga Kota Padang. (*)
















