“P3PD melalui Kemendagri telah melakukan persiapan pelatihan ini secara matang, komprehensif dengan segala pertimbangan. Mulai dari pembuatan konten pelatihan hingga pelatihan master trainer dan penguatan teknis di tingkat daerah,” tambahnya.
Lebih jauh Desrianto Boy mengatakan, LMS sebagai bagian dari komitmen pemerintah memperkuat desa, agar lebih mandiri dan mampu bersaing di era digital. Menjadi langkah penting untuk memberdayakan desa secara berkelanjutan dengan memberikan akses pelatihan dan informasi lebih luas.
Melalui LMS, ada harapan aparatur desa dapat lebih kreatif dan inovatif mengelola seluruh potensi yang dimiliki. Melalui pelatihan ini diharapkan aparatur desa mampu melakukan pengembangan pariwisata lokal, penerapan teknologi tepat guna, serta pengelolaan sumber daya alam lainnya.
“Tujuannya meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa secara mandiri dan juga mampu memanfaatkan teknologi sebagai alternatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Desrianto Boy.
Koordinator Provinsi Program P3PD Feri Irawan meminta kepada peserta ToT Pelatihan PKAD LMS Pamong Desa agar mengikuti pelatihan ini secara total dan optimal. Harapannya, setelah pelatihan ini, maka selanjutnya secara paralel kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan oleh peserta yang sudah mengikuti ToT kepada aparatur desa, khususnya Kaur Keuangan, perencanaan dan LPMN.
“Karena nantinya pelatihan ini akan dilakukan secara online melalui platform LMS Pamong Desa, maka perlu kita menyusun langkah strategis melalui ToT ini. Agar pelatihan untuk aparatur desa bisa kita laksanakan secara baik dan seluruh materi bisa di pahami oleh seluruh peserta latih,” harap Fery. (rel/fan)
