“Saat ini air sudah surut, meskipun demikian warga setempat masih waspada dan khawatir jika hujan deras masih berpotensi turun hari ini. Begitu juga sejumlah personel juga dikerahkan untuk membantu warga,” terangnya.
Dijelaskan Henry Chaniago, berdasarkan data yang diperoleh, nagari yang paling parah terdampak banjir adalah Nagari Unggan, Silantai dan Mangganti.
“Data sementara jumlah keluarga yang jadi korban banjir di Nagari Unggan sebanyak 153 KK, Nagari Silantai 146 KK, Nagari Sumpur Kudus 76 KK, Sumpur Kudus Selatan 45 KK dan Nagari Mangganti saat ini belum ada data masuk, karena petugas masih di lapangan. Begitu juga infrastruktur lainnya masih di data,” tuturnya.
Henry Chaniago menuturkan, bencana banjir bandang yang melanda di daerah tersebut mengejutkan masyarakat setempat karena terjadi dengan cepat dan tiba-tiba. “Banyak warga yang tidak menyadari banjir akan menerjang daerah tersebut, karena terjadi pada malam hari dan sungai meluap dengan cepat,” sebutnya.
Meski tidak terdapat korban jiwa, namun kejadian banjir yang terjadi pada Senin (11/11) kemarin merupakan kejadian paling parah sejak beberapa tahun terakhir. Pemkab Sijunjung juga telah menerjunkan sejumlah personel serta menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak bencana.
“Sejumlah OPD mendampingi PJs Bupati Sijunjung turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi pasca bencana. Sejumlah personel juga telah dikerahkan serta penyaluran logistik untuk masyarakat yang terdampak. Selain itu kita juga mendirikan dapur umum di lokasi kejadian,” tambahnya. (ndo)













