Kapal kaca, misalnya, dipersiapkan untuk membawa tamu berkeliling Pulau Semangki, memberikan pengalaman unik melihat dasar laut yang indah di kawasan itu.
Sementara itu, kapal kayu lebih difokuskan untuk operasional petugas piket yang bertugas di pulau tersebut.
Anggaran perawatan sebesar Rp 35 juta itu dialokasikan untuk memperbaiki mesin, servis kapal, serta perawatan keseluruhan dari empat unit kapal.
“Perawatan dilakukan sekali dalam setahun untuk menjaga keamanan dan kenyamanan operasional,” lanjut Suhendri.
Ia menambahkan bahwa ke depan, jika fasilitas wisata di Pulau Semangki telah sepenuhnya siap, kapal kaca akan lebih banyak digunakan untuk melayani para tamu yang ingin menikmati keindahan pulau tersebut. (rio)















