Selain itu, di Koto Pulai warga juga dihadapi persoalan air bersih. Dimana, air PDAM belum tersedia di Koto Pulai.
“Mungkin Kotopulai satu satunya kelurahan yang belum dialiri PDAM. Usulan ini sudah lama disampaikan namun tak kunjung teraliasasi,” tutur Hendri.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Irwan Zuldani, mengatakan semua usulan masyarakat ditampung. “Pada reses I tahun 2024, apa yang diusulkan oleh warga yang sangat banyak sekali seperti sarana jalan diperlebar, sarana prasarana olah raga seperti lapangan voli, bedah rumah usulan dari warga Sungai Sapih,” katanya.
Sedangkan di Rimbo Tarok, warga meminta bantuan modal dan pelatihan usaha lainnya.
Di Perumahan Mekar Sari, Kelurahan Lubuk Minturun juga ada usulan untuk renovasi Masjid Al Hidayah. Setelah itu, warga kalumbuk mengusulkan bagaimana Pincuran 7 untuk bisa dijadikan cagar budaya. “Ada juga usulan pembangunan jalan beton serta drainasenya, jalan lingkung antara Kalumbuk dan Sungai Sapih, penerangan jalan lampu, butuh dana UMKM dan lainnya,” katanya.
Kemudian, pada reses di Koto Pulai, warga meminta betonisasi lanjutan, sarana olahraga, tempat berwudhu dan WC di Mushalla Tauhid, Pos Pemuda, alat potong rumput, becak motor untuk bawa tenda dan kursi kongsi kematian. (ped)
