ADINEGORO, METRO – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Andre Rosiade mempertanyakan gaya Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin membaca teks saat sesi tanya jawab debat cawapres. Hal itu menurutnya kurang mengesankan Cawapres benar-benar memiliki pertanyaan itu.
Sindiran ini disampaikan Andre Rosiade saat diwawancarai bersama Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Aria Bima di sela-sela debat Cawapres yang disiarkan live di televisi nasional. “Harapan saya ke depan, jangan pakai sontekan lagi, Mas,” kata Andre yang juga calon anggota DPR RI Dapil Sumbar 1, di lokasi debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Andre dan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berharap, tidak ada lagi calon-calon yang seperti itu di debat-debat Pilpres atau Pilkada nanti.
“Harapan saya ke depan, jangan pakai sontekan lagi, Mas,” kata Andre yang juga Wasekjen DPP Gerindra ini.
Ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) memuji Sandiaga Uno yang begitu lancar saat bertanya atau menjawab. Bahkan, Sandi nyata-nyata begitu paham dengan konsep dan program yang ditawarkan bersama Prabowo dalam visi misi Indonesia Adil Makmur.
“Kami minta saat debat Capres nantinya juga seperti itu. Tidak ada yang melihat contekan atau apalah namanya. Biar masyarakat Indonesia benar-benar paham, siapa yang mengerti persoalan. Siapa yang hanya membacakan hasil pikiran orang lain,” kata alumni SMAN 2 Padang ini.
Aria Bima, yang berdiri di sebelah Andre, langsung menyanggah. “Itu bukan contekan,” katanya.
“Kok bertanya pakai contekan?” tanya Andre lagi.
“Bukan, Pak Sandi pun pakai ini tadi (gadget) kita lihat. Masalah sontekan tidak dilarang, itu ada data. Kalau soal data, itu kita boleh,” ujar Aria.
Dalam debat cawapres sesi keempat, Ma’ruf Amin melepas kacamata dan membawa teks saat melontarkan pernyataan maupun tanggapan. Momen itu terjadi saat Ma’ruf diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada Sandiaga. Dia berdiri, melepas kacamata, dan terlihat membaca secarik kertas.
Untuk diketahui, dalam sesi sebelumnya, Ma’ruf terus lekat dengan kacamatanya serta tampil lepas tanpa teks.
“Pak Sandiaga, lebih dari 60 persen anggaran pendidikan ditransfer ke pemda. Apakah instrumen pemerintah pusat yang bisa dikenalkan pada satu daerah sehingga output dana transfer daerah sehingga bisa dipantau,” tanya Ma’ruf kepada Sandiaga.
Sandiaga tetap dengan gaya awalnya, yakni menjawab tanpa teks. Setelah Sandiaga menjawab pertanyaan pertama, Ma’ruf kembali menimpali, lagi-lagi dengan gaya tanpa mengenakan kacamata dan membaca secarik kertas. (*/r)