“Tentu saya bersama Buya Mahyeldi mengharapkan perhatian pusat kepada provinsi ini agar bisa merealisasikan atau implementasi tagline Gerak Cepat untuk Sumbar, dukungan dari pusat itu sangat penting,” katanya.
“Semoga dengan linearnya hubungan pemerintah pusat dan provinsi nantinya, kita dapat memperkuat nilai2 adat tradisi dan budaya Minangkabau di mata dunia, sebagai modal untuk kuatnya jati diri generasi muda Ranah Minang ke depan,” sambung Vasko.
Sementara itu, Menbud, Fadli Zon mengatakan, target utama kinerjanya di awal pemerintahan Prabowo-Gibran adalah memastikan akan terus melakukan upaya repatriasi atau pemulangan sejumlah benda-benda budaya asal Indonesia yang hingga kini masih berada di luar negeri.
Langkah itu, katanya, merupakan bagian dari program kerja dan target 100 hari kerja pertama dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Kita akan terus melakukan repatriasi aset-aset budaya kita di luar negeri,” katanya.
Fadli mengatakan barang-barang budaya yang sedang diupayakan tersebut saat ini tersebar di banyak negara di antaranya Belanda, Inggris hingga India. Benda itu berupa arca, manuskrip, naskah kuno dan lain sebagainya.
“Barang atau benda budaya asal Indonesia di luar negeri itu masih banyak. Baik itu keris, arca dan benda budaya lainnya,” imbuhnya. (*)















