Kondisi ini juga dikeluhkan oleh pekerja lainnya, yang menyebut bahwa jumlah pekerja di lapangan berkurang dan pengerjaan proyek berjalan lambat.
“Pekerja di lapangan sekarang hanya beberapa orang, dan kerja pun terbatas karena gaji kami belum dibayar,” tambahnya.
Hingga saat ini, pihak rekanan pelaksana proyek atau pengawas lapangan belum memberikan keterangan terkait keterlambatan pembayaran gaji pekerja maupun kelanjutan proyek revitalisasi Pasar Inpres Painan.
Dengan nilai proyek sebesar Rp53 miliar dan masa pengerjaan selama 305 hari, diharapkan proyek revitalisasi ini dapat meningkatkan fasilitas dan kapasitas pasar di Painan dengan tiga lantai yang mencakup los, kios, dan area komersial lainnya.
Namun, tertundanya pembayaran gaji berpotensi menghambat kelancaran pembangunan yang diharapkan selesai tahun 2024 ini. (rio)
















