“Marilah kita berikan ruang bagi pemuda untuk turut andil dalam berbagai aspek pembangunan, menciptakan generasi yang kreatif dan inovatif demi kemajuan Indonesia di masa depan,” pungkas Andree.
Dalam kesempatan itu, Pj Wako Andree Algamar mengenakan baju adat Mentawai dengan warna yang didominasi merah dan dihiasi berbagai aksesori seperti kabit (cawat), sabok (kain penutup aurat bercorak di depan kabit), sorat (ikat kepala), serta luat (ikat kepala manik-manik berhias bulu-bulu binatang dan bunga).
Tak kalah menarik, para tamu undangan mengenakan pakaiat adat dari daerah lain seperti Batak, Minangkabau, Melayu, Jawa, Dayak, Bali, hingga Papua.
Pada akhri upacara, dimumkan peserta dengan busana adat Nusantara terbaik. Salah seorang pemenang yakni Kepala Bagian Hukum Setda Kota Padang Rita Englen yang tampil mengenakan baju adat Bali.
Rita Englen menyampaikan makna Hari Sumpah Pemuda bagi dirinya sebagai ajang untuk kembali menggalakkan persatuan.
“Sumpah Pemuda mengingatkan kita untuk menghargai keberagaman. Meski kita berbeda-beda, dari budaya yang beraneka ragam, kita tetap satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke. Kita harus terus memperjuangkan makna Sumpah Pemuda,” ujar Rita. (brm)
















